KESABARAN BERBUAH KETENANGAN HATI

BERITA LAINNYA - 12 October 2022

Saya pernah menyaksikan sebuah video tantangan dimana seorang anak ditinggalkan oleh orang tuanya selama lima menit dengan marshmallow. Akan dilihat apakah anak tersebut akan memakannya atau hanya diam saja. Jika sang anak mau menunggu dan melihat saja, maka ia akan mendapatkan marshmallow tambahan. Jika tidak, maka ia tidak dapat lagi marshmallow tambahan. Tes ini menguji kesabaran dan pengendalian diri anak. Menurut KBBI, kesabaran adalah ketenangan hati dalam menghadapi cobaan. Sedangkan pengendalian diri adalah kemampuan individu untuk menentukan perilakunya berdasarkan moral, nilai dan aturan masyarakat agar mengarah pada perilaku positif. Untuk lebih singkat dan jelasnya, kesabaran adalah ketahanan diri untuk menghadapi percobaan, pengendalian diri adalah ketahanan dalam menghadapi percobaan dan menentukan langkah/perbuatan selanjutnya.

Kesabaran seseorang dalam menjalani proses kehidupan saat ini jarang ditemukan. Kesalahan serta konsekuensi selalu dirasa menimbulkan rasa kesal dan pada akhirnya mengeluh.

1. Di dalam Kolose 3:13:“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” mengajarkan kita untuk mau bersabar dan rela memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada kita.
2. Dalam Yakobus 5: 7-8:“Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!” juga mengajarkan ketika kita mau terus bersabar, hasil yang kita peroleh pastilah besar.
3. Dalam kitab Amsal 14: 17:“Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.” mengajarkan jika kita membiarkan emosi yang mengendalikan kita, maka kita akan “buta” dalam menganalisa situasi. Buta artinya tidak mampu berpikir jernih sehingga akhirnya bertindak irasional/radikal. Sedangkan orang yang bersabar dapat berpikir terlebih dahulu dengan tenang lalu menentukan solusi terbaik dalam segala masalah.
4. Melihat dalam kitab Efesus 4:2:“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” dapat kita aplikasikan dalam kehidupan bersekolah. Contohnya ketika kita diminta menjadi tutor sebaya, kita harus mau bersabar, mau mengulang dan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dalam menghadapi teman kita yang ingin kita ajarkan. 

Ketika ada teman kelas yang melakukan keisengan kepada kita, pasti kita akan merasa kesal bukan? Itulah reaksi yang mereka harapkan untuk melanjutkan keisengan. Namun, jika kita diam saja dan tidak melakukan apapun, pasti dia akan bosan menjahili kita dan mungkin mencari target/sasaran baru.

Inilah yang dimaksudkan dalam ajaran kitab Amsal 14: 17 tentang kesabaran. Ketika kita dilanda pencobaan, sisi manusiawi dan emosi kita seringkali marah dan mengeluh lalu merasa "mengapa hidup sangat tidak adil?", "mengapa tuhan berikan pencobaan ini?." Sebenarnya, Tuhan sedang melatih kita untuk bersabar, mau berpikir tenang untuk mencari solusi dan pastinya selalu mengandalkan Tuhan. Kemarahan, kebencian dan jengkel adalah musuh dari kesabaran. Ketiga emosi negatif tersebut merangsang otak kita untuk bertindak secara radikal dengan tidak memedulikan konsekuensi bagi sekitarnya. Efek dari kesabaran adalah hati dan pikiran akan selalu tenang, dikasihi tuhan (seperti kata pepatah, "orang yang sabar disayang Tuhan"), segala percobaan menjadi lebih mudah untuk dijalani. 

David Franmel Agustio Hutapea

Kelas XI

Tags:

• #smkfkpenabur
• #SMKFarmasi
• #SMKFarmasiKristenPENABURJakarta
• #smkbisa
• #sekolahkarakter

Share:

Tweet

whatsapp