KEMAMPUAN LITERASI SEMAKIN BURUK DI ERA DIGITAL
BERITA LAINNYA - 04 March 2025
Kemampuan literasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari hal-hal kecil hingga besar. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan karena hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia hanya ada 1 orang yang rajin membaca. Menurut UNESCO “The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization”, Literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang mana keterampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.
Terdapat beberapa alasan mengapa kemampuan literasi masyarakat Indonesia rendah dan semakin buruk di era digital. Aksesibilitas, terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber literasi seperti perpustakaan, buku, dan media cetak lainnya didukung oleh pembangunan yang belum merata di Indonesia. Kualitas pendidikan yang rendah juga mempengaruhi minat masyarakat untuk melakukan literasi.
Perkembangan teknologi justru memperburuk literasi masyarakat walaupun ketersediaan informasi jauh lebih mudah dan tinggi. Namun banyak masyarakat Indonesia yang berkomentar di media sosial tanpa membaca konteks dari suatu postingan. Hal tersebut memicu perpecahan, penyerangan secara online, dan kesalahpahaman yang berujung pada perdebatan. Hal tersebut terbukti pada laporan terbaru Digital Civility Index (DCI), mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya. Netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara, alias paling tidak sopan di wilayah tersebut.
Literasi berperan untuk mendukung individu berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Tingkat minat literasi yang tinggi akan memberikan masyarakat kemampuan untuk berkontribusi secara lebih aktif dan berdaya saing dalam berbagai aspek kehidupan. Dari sisi ekonomi, literasi berperan penting dalam pembangunan ekonomi.
Masyarakat yang literat lebih mungkin memiliki peluang kerja yang lebih baik, dapat berwirausaha, dan berpartisipasi dalam ekonomi kreatif dan inovasi. Tingkat minat literasi di Indonesia masih memiliki potensi untuk ditingkatkan. Penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan minat literasi. Langkah-langkah seperti meningkatkan aksesibilitas sumber literasi, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mempromosikan budaya membaca yang positif dapat membantu meningkatkan minat literasi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi individu dan bangsa secara keseluruhan.
E. Raelene Salim
Siswa SMK Farmasi BPK PENABUR Jakarta
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur