SITUASI LITERASI DI INDONESIA
BERITA LAINNYA - 20 December 2022
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata literasi adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam berbahasa yang meliputi membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi berhubungan dengan kata berbahasa.
Persoalan literasi masih menjadi hal yang harus dibenahi di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Menurut hasil riset SKK Ganto UNP edisi 189, sebanyak 39,1% responden mengaku bahwa penyebab rendahnya minat baca mahasiswa berasal dari diri sendiri. Mereka berpandangan bahwa membaca membutuhkan waktu yang lama dan membosankan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pembiasaan untuk membaca sejak usia dini serta kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana untuk membaca.
Sementara itu, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam aktivitas literasi. Saat ini segala informasi atau hiburan tidak hanya ada dalam media cetak tapi juga media online, seperti jurnal, e-book, berita online pada situs media mainstream, atau aplikasi komik dan novel.
Namun, tingkat persentase mahasiswa yang aktif dalam budaya literasi masih jauh dibawah persentase yang pasif. Sebagaimana hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, yang mana tercatat 19,1% alasan orang menggunakan internet yaitu untuk mengakses media sosial. Lalu di urutan kedua adalah untuk berkomunikasi lewat pesan sebesar 16,4%. Selanjutnya untuk mengisi waktu luang yaitu 15,2%, menonton film/video; 8,7%, bermain game online; 7,8%, dan kemudian membaca berita online; 7%. Sedangkan selebihnya menjawab untuk keperluan lain.
Kegiatan membaca memiliki banyak manfaat. Selain dapat mencegah risiko terkena penyakit Alzheimer, juga berguna meningkatkan daya imajinasi, dan memperkaya kosakata. Selain itu, kebiasaan membaca juga dapat melatih diri untuk mengemukakan gagasan lewat tulisan, serta memperluas wawasan dan membuka pikiran.Untuk meningkatkan budaya literasi harus ada kesadaran dari individu itu sendiri, sebab kebiasaan membaca bisa dilatih asal ada kemauan dan usaha. Misalnya dimulai dengan meluangkan waktu 10-15 menit untuk membaca setiap hari secara konsisten, kemudian durasi waktu bisa ditambah sesuai target dan kemampuan.
Oleh: Kornelius T. XII MIPA 4
-E
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur