Sengsara Driver Ojol Digilas Kenaikan Harga BBM
BERITA LAINNYA - 02 November 2022
Kenaikan BBM yang terjadi mulai bulan September 2022 merugikan banyak ojek online.
Penghasilan yang mereka dapatkan seharinya bisa berkurang karena pengeluaran untuk biaya operasional lebih tinggi contohnya seperti biaya BBM. Ditambah dengan potongan biaya keuntungan yang dinaikkan dari semestinya. Berkurangnya penumpang juga dikarenakan harga tarif ojek online yang ditingkatkan dari aplikator, sehingga penghasilan yang minim untuk para pekerja. Hal ini tentu bukanlah pergumulan yang mudah diselesaikan.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menetapkan tarif baru ojek online untuk
semua zona. Aturan ini muncul untuk menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM dan inflasi. Namun para pengemudi ojol tetap melakukan protes karena tipisnya keuntungan dan potongan biaya oleh aplikator yang melebihi batas dari Kemenhub. Biasanya seorang ojol cukup mengeluarkan sekitar Rp 20.000 untuk bensin yang bisa mereka gunakan seharian. Tetapi karena kenaikan harga BBM, besar uang tersebut hanya mampu untuk menarik setengah hari. Kenaikan BBM juga menyurutkan pendapatan, sebelumnya para ojol dapat mengantongi sekitar Rp 140.000 pendapatan kotor dalam sehari. Kini berkurang penumpang akibat kenaikan tarif sehingga hanya mendapatkan rata-rata 70-90 ribu. Nilai nominal tersebut belum dipotong kebutuh BBM dan uang rokok serta kopi di jalan. Saat awal menjadi ojol, mereka dapat merasakan libur akhir pekan karena adanya bonus yang memadai dari aplikator. Bonus yang mereka dapatkan dapat disimpan dan digunakan untuk kebutuhan akhir pekan. Tetapi kini bonus sudah dicabut jadi tidak ada hasil tambahan yang bisa ditabung.
Tentu tidak mudah untuk para ojol beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Sebelumnya mereka mungkin sudah mengukur kebutuhan yang mereka butuhkan dengan besar pendapatan yang mereka dapatkan. Kenaikan BBM terbukti memberikan dampak besar terhadap penghasilan para ojol. Pendapat yang minim memaksa para ojol untuk bekerja setiap hari lebih dari 12 jam dari hari Senin hingga Minggu. Para ojol masih berharap pemerintah harus tegas kepada aplikator agar para ojol dapat dinaungi. Mungkin harus ada beberapa tindakan didiskusikan antara pemerintah dan aplikator karena mereka harus memikirkan mereka yang bekerja untuk mencari nafkah.
oleh:
Nama : Zevanya Ester
Kelas : XII MIPA 2
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur