RENUNGAN HARIAN 6 OKTOBER 2022
BERITA LAINNYA - 06 October 2022
Ayat Harian : Mazmur 57:3
Aku berseru kepada Allah yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku.
Refleksi Singkat:
Dalam hidup ini, kita tidak bisa mengatur apa yang terjadi di luar kita. Kita tidak bisa mengatur atau menentukan supaya hanya hal-hal yang baik dan menyenangkan hati saja yang datang dan terjadi. Kita tidak bisa menolak ketika bencana datang, atau masalah dan kesulitan menimpa kita. Semua terjadi di luar kendali kita. Yang bisa bisa kita kendalikan adalah bagaimana kita merespon atas apa yang datang dan terjadi dalam hidup kita. Respon itulah yang menentukan segalanya akan jadi spertia pa selanjutanya. Menjadi baikkah, atau malah menjadi lebih buruk
Dalam kehidupan ini kita melihat banyak contoh, bagaimana respon orang-orang terhadap masalah atau bencana yang datang. Ada yang responnya positif. Namun tidak sedikit yang justru responnya negatif, sehingga bukannya menyelasikan masalah tanpa masalah, justru malah menimbulkan masalah baru. Yang malahan lebih parah daripada masalah sebelumnya.
Misalnya mulai dari curhat di media sosial, sampai dengan melakukan kejahatan atau bahkan bunuh diri. Sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan jika kita memiliki sedikit hikmat dalam kehidupan kita.
Daud, penulis mazmur 57 ini, mendapat masalah yang amat besar. Ia dikejar-kejar oleh Saul, Raja Israel. Nyawanya terancam dibunuh oleh Saul dan tentaranya. Bukan karena ia melakukan kesalahan. Namun karena Saul merasa iri dan kedudukannya terancam oleh Daud. Dalam keadaan terancam nyawanya itu, respon Daud sungguh luar biasa. Ia berusaha menyelamatkan diri dan bersembunyi dari Saul dan tentaranya. Bukan hanya itu. Yang lebih penting adalah Daud berseru memohon pertolongan dari Tuhan Allah. Dia meminta belas kasihan Tuhan karena ia memilih, hanya kepadaNya Daud berlindung. Dan Daud percaya, Allah yang Maha Tinggi yang akan menyelesaikan masalahnya itu. Ini bukan berarti Daud diam. Ia terus bergerak menghindari sergapan Saul. Daud bekerja dan berdoa. Namun ia meyakini, akhir dari masalahnya ditentukan oleh pekerjaan Allah. Bukan usahanya sendiri. Di sinilah nampak iman Daud, yang disertai kerendahan hati mengakui dan bersandar kepada kuasa perlindungan Allah. Bukan juga berarti karena Daud berseru kepada Allah lalu masalah yang dialaminya dari Saul langsung sirna. Tidak. Daud masih harus menghadapi masalah tersebut. Namun ia menghadapinya dengan respon positif. Terus berusaha menyelamatkan diri dan mengikuti petunjuk Allah. Itulah sebabnya ia tidak berbuat dosa dalam menghadapi masalahnya itu.
Sahabat Carpe diem yang dikasihi Tuhan. Bagaimanakah cara kita menghadapi masalah dan kesulitan yang datang dalam hidup kita? Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita respon yang tepat seperti yang dilakukan oleh Daud. Berseru kepada Allah kita. Percaya bahwa Dia-lah yang mampu menyelesaikan masalah kita. Masalah akan terus datang silih berganti. Kita berusaha menghadapinya dengan sekuat tenaga dan segala upaya. Namun di atas segala upaya itu, kita menghadirkan Tuhan melalui seruan kita untuk menolong kita. Sebab kita percaya, Dialah yang mempu menyelesaikan segalapersoalan itu. Dan Dia memampukan kita untuk menghadapinya hingga akhir. Dengan begitu kita tidak jatuh ke dalam dosa, seberat dan sebesar apa pun masalah yang datang. Amin.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur