RENUNGAN HARIAN (22)

BERITA LAINNYA - 26 September 2022

Pembukaan : Ucapan selamat pagi dan harapan, tanggal

Horas! Renungan Harian Carpe Diem kembali menjumpai anda sekalian hari ini, Sabtu, 26 Maret 2022. Kiranya di hari ini damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiranmu di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita memulai renungan Firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan:

Marende BE No. 256:1+3

Ayat Harian : Yohanes 16:27

sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.

Refleksi Singkat:

Kebutuhan setiap manusia, adalah dicintai atau dikasihi. Menurut Garry Chapman, penulis buku Bahasa KAsih, Setiap orang punya tangka kasih masing-masing. Jika sesorang merasakan bahwa ia dikasihi maka tangki kasihnya akan penuh. Dan karena itu hidupnya akan berlimpah kasih kepada pasangannya dan sesamanya. Jika dia tidak merasakan bahwa ia dikasihi, maka tangka kasihnya kan kosong dan ia akan menjadi pribadi yang memiliki masalah dan bahkan menjadi sumber masalah.

Ketika Tuhan Yesus akan meninggalkan murid-murid-Nya, naik ke Surga, Tuhan Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya akan banyak mengahadapi masalah dan penderitaan. NamunIa memberi penguatan kepada mereka bahwa Bapa mengasihi mereka karena mereka telah mengasihi TUhan Yesus. Dengan kasih yang dari Bapa, maka murid-murid akan dimampukan menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaanya sepeninggalnya Tuhan Yesus ke Surga. Walau tak terucapkan oleh mereka doa permintaan kepada Bapa, namun Bapa di Surga akan menolong mereka dalam segala hal yang mereka hadapi.

Sahabat carpe diem yang dikasihi Tuhan. Sebagai manusia, kita butuh merasakan dikasihi oleh orang lain. Namun kadang maupun sering hal itu kita tidak dapatkan. Sehingga kita merasa menjadi sesorang yang hidup sendiri. Taka ada yang peduli. Namun Firman Tuhan menegaskan bahwa sebagai pribadi yang percaya dan mengasihi Kristus, kita adalah pribadi yang dikasihi oleh Allah, Bapa kita. Tak perduli apapun kelemahan dan kekurangan kita, Bapa mengasihi dan mau menerima kita apa adanya. Karena itu Bapa menghadirkan banyak hal dan pengalaman yang jika kita mau peka terhadap kasih-Nya kita bisa merasakan bahwa kita adalah pribadi yang dikasihi dan dipedulikan oleh Allah.

Mengharap kasih dari manusia itu boleh. Namun menggantungkan diri dan berharap hanya pada kasih dari manusia, siapa pun dia, adalah tindakan sia-sia. Sebab manusia akan meningglkan kita. Bahkan mereka bisa saja mengecewakan kita dan berhianat. Namun kasih Bapa kekal abadi bagi kita yang mempercayai Kristus. Dengan bergantung kepada kasih Allah, tangka kasih kita tidak akan pernah kosong. Dengan hanya berharap pada kasih Allah, kita tidak akan pernah dikecewakan. Sehingga kemudian kita bisa menjadi pribadi yang memancarkan kasih Allah itu kepada sesama. Selamat menikmati kasih Bapa yang selalu terpancar bagimu dan bagi saya setiap hari dan setiap saat kehidupan kita. Amin

Doa

Marilah kita. Amin.

Berkat

Kasih karunia dari Tuhan Kita Yesus Kristus. Anugerah dari Allah, Bapa kita. Dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertaimu senantiasa. Amin