RENUNGAN HARIAN 01 NOVEMBER 2022
BERITA LAINNYA - 01 November 2022
Ayat Harian : Amsal 10:19
Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
Refleksi Singkat:
Tong kosong nyaring bunyinya. Itu adalah peribahasa Indonesia yang bermakna bahwa orang yang banyak bicara sesungguhnya adalah orang yang tidak berakal budi. Kosong. Itu setara dengan apa yang dikatakan dalam Firman Tuhan hari ini, “di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Bukan Berarti bahwa orang yang berakal budi tidak pernah berbicara karena dia selalu menahan bibirnya berucap kata, namun karena dia adalah orang yang berakal budi, dia tahu kapan dia harus bicara, bagaimana dia harus bicara, kepada siapa dia harus bicara, dsb. Karena akal budi yang dimilikinya, ia tidak asal bicara sehingga dia tidak jatuh dalam kesalahan.
Tidak demikian halnya dengan orang-orang yang tidak berakal budi. Kosong. Ia suka sekali banyak berbicara. Segala sesuatu dikomentarinya tanpa banyak berpikir dulu. Kata demi kata meluncur dari bibirnya seperti tidak ada remnya. Karena itu, seperti kata firman Tuhan, dalam banyak bicaranya pasti ada pelanggaran. Dan bisa jadi, lebih banyak pelanggarannya, atau salahnya, daripada benarnya.
Sahabat Carpe diem yang dikasihi Tuhan. Setiap kita adalah orang-orang benar. Yaitu orang-orang yang dibenarkan oleh Allah di dalam Yesus Kristus. Amsal 10:20 dan 21 yang merupakan ayat berikutnya dari firman Tuhan hari ini berbunyi demikian, Lidah orang benar seperti perak pilihan.. bibir orang benar menggembalakan banyak orang. Maknanya bagi kita adalah bahwa sebagai orang-orang benar, ucpan-ucapan bibir kita harussnya adalah ucapan-ucapan yang berharga, seperti perak pilihan. Berharga karena bermanfaat untuk menggembalakan banyak orang kepada kebenaran dan kepada Allah. Untuk itu dibutuhkan akal budi sehingga kita tahu memilih kata-kata yang tepat untuk diucapkan, memilih waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara, meramu isi yang dikatakan sehingga bermanfaat bagi banyak orang. Dengan akal budinya, kita, orang benar, berbicara bukan didorong nafsu amarah, dan keinginan dari dalam diri untuk memuaskan nafsu berbicara. Orang benar, dengan akal budinya berbicara untuk memberitakan firman dan kehendak Tuhan, kebenaran yang menggembalakan. Menguatkan yang lemah, menghibur yang berduka, menyemangati yang kehilangan semangat, memberi arah kepada yang kehilangan tujuan, memberi harapan kepada yang kehilangan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengasah dan mempertajam akal budi kita. Yaitu dengan meneranginya dengan firman Tuhan. Serta meminta pertolongan Roh Kudus sehingga kita semakin diberi pengetahuan apa yang benar, yang baik, dan yang tepat sesuai kehendak Allah
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur