Rendahnya Minat Baca Indonesia

BERITA LAINNYA - 10 November 2022

Rendahnya minat baca Indonesia, bukanlah topik yang hangat baru-baru ini. Faktanya  permasalahan ini, sudah lama menjadi momok bangsa akibat rendahnya minat baca dalam  data yang dirilis oleh UNESCO. Pasalnya dalam data tersebut UNESCO menyebutkan bahwa, Indonesia berada pada peringkat kedua terbawah dalam literasi dunia. Hal ini pun semakin  didukung dengan pernyataan UNESCO yang menjelaskan hanya sekitar 0,001% dari seluruh  masyarakat Indonesia yang memiliki minat untuk membaca. Sementara itu di sisi lain, survei  yang dilakukan oleh Program for Internasional Student Assessment (PISA) juga tak kalah  mengherankan. Hal ini disebabkan karena, Indonesia masih saja berada di peringkat terbawah dan kalah dari beberapa negara tetangga. Literasi sendiri merupakan istilah umum yang  merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara,  menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain,  literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan seseorang dalam berbahasa. Namun, mengapa  minat baca atau literasi di Indonesia begitu rendah? Apa saja faktor- faktor yang  mempengaruhi rendahnya minat baca tersebut? 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menjelaskan bahwa salah satu faktor  rendahnya minat baca adalah kurangnya akses untuk mendapatkan bahan literasi terutama di  daerah terpencil. Berdasarkan indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca), Kemendikbud  menemukan bahwa masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapat buku ataupun bahkan  tidak memilikinya. Hal ini karena, masih kurangnya fasilitas- fasilitas seperti perpustakaan  ataupun tempat membaca yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk meningkatkan  literatur masyarakat. Padahal, jika masyarakat diajarkan untuk menyadari pentingnya literasi,  maka masyarakat tentunya akan merasakan dampak yang signifikan dan bahkan dapat  mengubah taraf hidup mereka. Namun, hal ini masih saja menjadi permasalahan yang sering  kali dianggap sepele karena pemerintah cenderung mementingkan pembangunan infrastruktur,  akan tetapi melupakan pembangunan sumber daya manusia seperti melalui literasi. 

Selain itu, globalisasi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya  minat baca masyarakat Indonesia. Dengan adanya globalisasi, kita dapat mengakses segala  informasi secara instan melalui internet. Internet memberikan kemudahan bagi para  penggunanya dengan menampilkan informasi sesuai dengan kata kunci yang diberikan. Hal  ini pun membuat masyarakat saat ini menjadi malas dan selalu mengandalkan internet untuk  mendapatkan informasi. Sebaliknya, jika dilihat beberapa puluh tahun belakang, masyarakat  harus membaca buku untuk mendapatkan informasi karena tidak ada sumber yang lain.  Kemudahan yang diberikan oleh globalisasi ini malah membuat masyarakat Indonesia semakin malas dan menurunkan kualitas literasi bangsa Indonesia. Sebetulnya, jika 

dimanfaatkan dengan baik, dampak dari globalisasi ini malah dapat meningkatkan literasi  membaca masyarakat Indonesia. Beberapa contohnya adalah melalui jurnal, novel, e-book,  dan masih banyak lagi yang dapat diakses secara daring. Memang, hal ini dapat dilakukan  akan tetapi kembali lagi kepada kesadaran dari masyarakat sendiri bahwa literasi adalah hal  yang penting.

Zaman yang serba modern seperti sekarang ini, juga membuat rendahnya minat baca  berkurang. Saat ini, banyak sekali pelajar yang sudah tidak tertarik dengan kegiatan literasi seperti membaca ataupun menulis. Para pelajar merasa mereka lebih baik bermain game  daring ataupun media sosial, yang dianggap lebih menyenangkan. Budaya literasi sendiri  sebenarnya berkaitan dengan cara untuk menyelipkan waktu luang untuk membaca dalam  kehidupan sehari-hari. Hal yang mereka lakukan adalah dengan cara membiasakan diri mereka terlebih dahulu untuk membaca buku. Dr. Roger Farr dalam bukunya Think Reading  (1984) menuliskan, "reading is the heart of education" yang menjelaskan bahwa budaya  membaca adalah jantung pendidikan. Pendidikan tanpa berliterasi adalah hal yang percuma dan tidak bermanfaat. 

Penanaman kebiasaan untuk berliterasi menjadi faktor terakhir yang cukup  mempengaruhi rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Banyak orang tua dan guru yang  tidak sadar bahwa menanamkan semangat untuk membaca sedari anak itu masih kecil adalah  hal yang penting. Hal ini dilakukan untuk membuat anak tertarik untuk membaca  dibandingkan kepada hal- hal lainnya yang kurang bermanfaat bagi mereka. Para calon  penerus bangsa harus dididik secara tepat agar menghasilkan generasi yang berkualitas.  Sebab dengan berliterasi, maka tidak hanya mengasah keterampilan untuk membaca, namun  juga melatih keterampilan untuk berpikir, sosial, dan berpikir kritis. Di samping itu,  masyarakat sekitar juga menjadi faktor penting dalam penanaman kebiasaan membaca. Sebab  bila ada satu orang yang gemar membaca maka orang lain yang melihatnya juga mulai ikut  tertarik. Memang, jika tidak memiliki ketertarikan dalam membaca maka jangankan ingin  membaca buku, menyentuh atau mendengar judul buku saja mungkin rasanya sudah malas  dan mengantuk. Maka dari itulah, bibit-bibit minat baca sudah seharusnya ditanamkan sedari  kita kecil. Untuk meningkatkan budaya literasi harus ada kesadaran dari individu itu sendiri,  sebab kebiasaan membaca bisa dilatih asal ada kemauan dan usaha. Hal inilah yang  diperlukan agar dapat membangun bangsa ke arah yang lebih baik lagi. 

Literasi, merupakan hal yang penting bagi semua orang. Dengan berliterasi maka, kita  akan mendapatkan berbagai manfaat yang membawa kita ke arah yang lebih baik lagi.  Memang, saat ini masih saja banyak faktor- faktor yang cukup berpengaruh terhadap kurang  minat baca atau literasi masyarakat Indonesia. Akan tetapi, dengan adanya faktor penghambat  tersebut bukanlah berarti kita semakin malas atau menurunkan minat kita dalam membaca.  Melihat hal tersebut, seharusnya kita menjadi semakin sadar bahwa kebiasaan membaca atau  berliterasi harus dimulai dari diri sendiri. Mungkin, pada awalnya kebiasaan ini merupakan  hal yang sulit dilakukan, namun yakinlah bahwa segala sesuatu yang telah kita tanam akan  kita tabur. Sebab dengan membaca dan berliterasi kita dapat menggapai puncak dunia.

 

oleh:

Nama : Arnold Santoso

Kelas : XII MIPA 2

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 18 April 2021
JADWAL MINGGUAN 19 - 24 APRIL 2021
BERITA LAINNYA - 21 April 2021
SELAMAT HARI KARTINI
SELAMAT HARI KARTINI
BERITA LAINNYA - 26 April 2021
IBADAH SISWA 26 APRIL 2021
IBADAH SISWA 26 APRIL 2021
BERITA LAINNYA - 25 April 2021
JADWAL MINGGUAN 26 APRIL - 1 MEI 2021
JADWAL MINGGUAN 26 APRIL - 1 MEI 2021
BERITA LAINNYA - 02 May 2021
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL
BERITA LAINNYA - 31 January 2023
RENUNGAN HARIAN 31 JANUARI 2023
BERITA LAINNYA - 27 January 2023
RENUNGAN HARIAN 27 JANUARI 2023
Ayat Harian :  Matius 5:8 Berbahagialah orang ya...
BERITA LAINNYA - 25 January 2023
RENUNGAN HARIAN 25 JANUARI 2023
Ayat Harian: Markus 2:17  Yesus mendengarnya dan...
BERITA LAINNYA - 23 January 2023
RENUNGAN HARIAN 23 JANUARI 2023
Ayat Harian : Ibrani 4:16 Sebab itu marilah kita ...
BERITA LAINNYA - 30 January 2023
RENUNGAN HARIAN 30 JANUARI 2023
Ayat Harian :  1 Korintus 12:3 Karena itu aku ma...
BERITA LAINNYA - 02 March 2023
PUISI - karya Nicholas Diannugra
BERITA LAINNYA - 05 May 2023
PENGUMUMAN KELULUSAN KLS XII SMAK 7 PENABUR Jakar...
PENGUMUMAN KELULUSAN KLS XII SMAK 7 PENABUR Jakar...
BERITA LAINNYA - 12 May 2023
KEZIA MOKALU SEBAGAI SALAH SATU PESERTA LOLOS SNBP
Baru-baru ini, SMAK 7 PENABUR bersuka cita atas l...
BERITA LAINNYA - 12 May 2023
Nicolas Kahulta Pandia, Siswa SMAK 7 lolos SBNP
Nicolas Kahulta Pandia adalah salah satu siswa SM...
BERITA LAINNYA - 12 May 2023
Yolanda Ester Napitupulu, Siswa SMAK 7 lolos SBNP
Yolanda Ester Purba merupakan salah satu siswa SM...
BERITA LAINNYA - 04 October 2023
Laga Sengit di Lapangan: SMKN 26 vs. SMAK PENABUR...
BERITA LAINNYA - 04 October 2023
Laga Penuh Gairah: SMK Budaya vs. SMK Yadika 6 da...
Tanggal 3 Oktober 2023, lapangan futsal di SMAK 7...
BERITA LAINNYA - 04 October 2023
"Pesona Futsal: SMK BUDAYA vs. SMAN 31 Jakarta Be...
graf 1: Antusiasme dan Persiapan yang Intens Pad...
BERITA LAINNYA - 04 October 2023
Gairah Futsal di Lapangan: SMAN 50 vs. SMA PUSAKA...
Tanggal 3 Oktober 2023, lapangan futsal di SMA...
BERITA LAINNYA - 04 October 2023
Prestasi dalam Kombinasi: SMAN 102 Jakarta vs. SM...
Pada tanggal 4 Oktober 2023, lapangan bulu tangki...
BERITA LAINNYA - 04 March 2024
Kebaktian Komplek PENABUR Cipinang indah Maret 20...
BERITA LAINNYA - 12 March 2024
Jadwal Asesmen Akhir Sekolah (AAS) 2024
Jadwal Asesmen Akhir Sekolah (AAS) 2024
BERITA LAINNYA - 12 March 2024
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1445 H
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1445 H
BERITA LAINNYA - 13 March 2024
Selamat Menempuh Asesmen Akhir Sekolah Bagi Siswa...
Selamat Menempuh Asesmen Akhir Sekolah Bagi Siswa...
BERITA LAINNYA - 15 March 2024
Materi Pelajaran untuk kelas 10 dan 11 yang belaj...
Materi Pelajaran untuk kelas 10 dan 11 yang belaj...

Choose Your School

GO