Kondisi Keterampilan Literasi di Indonesia
BERITA LAINNYA - 10 December 2022
Menurut KBBI, literasi adalah kemampuan menulis dan membaca. Dalam bahasa Latin, istilah literasi disebut sebagai literatur, artinya adalah orang yang belajar. Literasi memiliki berbagai makna yang melingkupi kegiatan dan keterampilan seorang individu dalam menulis, membaca, berbicara, berhitung, dan lainnya. Keterampilan literasi sangat bergantung pada kemampuan berbahasa seseorang. Negara Indonesia tidak asing dengan yang namanya pendidikan berliterasi dan berbahasa, baik itu bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
Sebuah survei dijalankan oleh Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2019. Hasil survei ini dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Hasil survei mengungkap bahwa ternyata tingkat literasi Indonesia berada di peringkat nomor 62 dari 70 negara yang didokumentasikan. “Otomatis karena diklaim sebagai bangsa yang rendah budaya bacanya, maka rendah pula indeks literasinya,” ujar Kepala Perpusnas M Syarif Bando. UNESCO memiliki standar 3 buku baru untuk setiap orang setiap tahun, Indonesia gagal mencapai standar ini dengan total rasio nasional 0,09.
Ada banyak faktor yang menyebabkan rendahnya budaya literasi di Indonesia. Seperti sarana membaca yang minim, kurangnya motivasi membaca, dan kebiasaan membaca yang belum dimulai dari rumah. Selain itu, teknologi yang semakin canggih juga menurunkan keinginan masyarakat untuk mencari informasi melalui buku. Dan tentunya sikap malas yang ada pada masyarakat akan menghalangi rasa keinginan untuk berliterasi. Faktor-faktor ini sangatlah berpengaruh terhadap besar kecilnya budaya literasi yang ada pada masyarakat Indonesia, khususnya pada generasi muda.
Sarana membaca bagi anak dan remaja belum memadai standar yang baik. Sarana membaca terdekat bagi generasi muda ialah perpustakaan sekolah, namun fasilitas ini belum memadai untuk meningkatkan ketertarikan membaca pada siswa. Perpustakaan sekolah banyak yang berupa ruang sempit dengan buku berdebu tak terurus. Banyak juga buku yang disediakan oleh perpustakaan sekolah ini berupa buku nonfiksi yang tidak menarik bagi anak dan remaja yang cenderung lebih menyukai cerita fiksi. Untuk mengajak anak membaca, perlulah mereka diberikan buku yang seru dan menarik bagi seorang anak di usia dini seperti mereka.
Ada pula motivasi membaca yang rendah pada kalangan masyarakat Indonesia. Tidak sedikit orang yang tidak mengetahui manfaat dari membaca dan memandangnya sebagai hal membosankan yang tidak berguna. Membaca memerlukan waktu khusus yang tidak dimiliki banyak orang, khususnya kalangan remaja dan dewasa yang sudah memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam hal-hal lain. Teguran dan ceramah dari orang tua pun dapat menurunkan motivasi pada seorang anak untuk memulai sebuah buku. Apalagi dengan kegiatan membaca yang memiliki banyak asosiasi dengan kegiatan sekolah yang bisa memiliki konotasi negatif, seseorang dapat melihat membaca sebagai tugas, bukan sebagai kesenangan.
Kemampuan dan keinginan berliterasi memiliki banyak manfaat baik dalam pendidikan dan dunia kerja. Kehandalan dalam berbicara dan mengartikulasikan pikiranmu adalah salah satu kemampuan paling penting yang bisa dimiliki seseorang dalam bidang apapun. Sebenarnya, memang literasi adalah suatu hobi. Kegiatan membaca dan menulis bukanlah hal yang harus disenangi dan menjadi kegemaran semua orang, sama halnya dengan hobi lainnya seperti berolahraga dan berkarya seni. Namun tentu ada baiknya untuk memiliki keterampilan yang paling tidak menengah dalam literasi, layaknya pada hobi dan kemampuan lainnya.
Oleh: Jeanette Sophia XII MIPA 4
-E
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur