Kerugian dari Naiknya Tarif Ojek Online
BERITA LAINNYA - 29 November 2022
Akhir-akhir ini banyak sekali terjadi kerusuhan dikarenakan kenaikan harga ojek online. Banyak pengemudi ojek online yang demo memprotes sebab penumpang setiap harinya semakin berkurang. Selain itu, pengemudi ojek online juga harus membayar bensin dengan harga yang lebih mahal karena kenaikan harga BBM.
Hal ini ternyata juga dirasakan oleh pengemudi ojol lainnya, salah satunya pengemudi ojek online bernama Abdul Rohim. Ia merupakan warga Banjar Kota Tangerang yang sudah sejak lama menjadi pengemudi ojek online. Menurut Abdul Rohim, meskipun kargo atau harga minimum ojol naik, tetapi tetap tidak menutupi pengeluaran mereka sehari-hari karena penumpang yang sepi. Biasanya ia keluar sekitar pukul 7-8 pagi dan bisa mendapat penumpang sekitar 5-6 penumpang namun, sekarang ia hanya dapat 3 penumpang. Lalu biasanya Abdul menunggu di suatu tempat yang biasanya banyak penumpang, tetapi sekarang sudah tidak bisa jadi terpaksa harus keliling.
Harga bensin pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. Sehingga, pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM lantaran melonjaknya harga minyak dunia dan pembengkakan anggaran subsidi BBM. Aturan ini muncul untuk menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM dan inflasi. Kenaikan harga BBM tersebut tidak sebanding dengan kenaikan tarif ojek online.
oleh:
Nama : Roderica Salomey
Kelas : XII MIPA 2
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur