FROM PJJ TO MENTAL ILLNESS????

BERITA LAINNYA - 31 May 2021

FROM PJJ TO MENTAL ILLNESS????

 

Patricia Dame (XI MIPA 2)

 

Saat ini, dunia tengah menghadapi masa-masa pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun. Pandemi COVID-19 ini memberi dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri pandemi ini sudah memberikan dampak dalam berbagai bidang antara lain dalam bidang pendidikan. Akibat keberadaan kondisi pandemi ini pelajar-pelajar diseluruh Indonesia mengalami perubahan proses pembelajaran dengan diterapkannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pembelajaran Jarak Jauh menurut Dogmen dalam Abidin, Hudaya dan Anjani (2020) adalah pembelajaran yang menekankan pada cara belajar mandiri (self study). PJJ membuat siswa-siswi harus menjalani proses belajar mengajar secara pribadi dari rumah masing-masing dengan jam pembelajaran yang disesuaikan dengan pembelajaran disekolah. Meskipun tetap melakukan kegiatan belajar mengajar, PJJ ini menyebabkan adanya keterbatasan terhadap aktivitas siswa sehingga siswa tidak bisa beraktivitas dengan leluasa.

Bagi sebagian besar siswa, hal ini memberikan tekanan terhadap kondisi mental siswa. Menurut Fauziyyah, Awinda dan Besral (2021), masalah kesehatan mental yang meningkat di masa pandemi ini adalah stress, kecemasan dan depresi. Masalah- masalah kesehatan ini menjadi pemicu terjadinya hal seperti tidak memiliki semangat untuk belajar, merasa tertekan terus menerus dan bahkan kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang remaja berusia 16 tahun di Sulawesi Selatan sebagaimana yang dilansir dalam situs www.popmama.com pada tanggal 1 Desember 2020.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti dengan menyebarkan KUESIONER SRQ-20 (Self Reporting Questionnaire) versi Bahasa Indonesia melalui google form ke 23 siswa kelas 11 IPA tahun ajaran 2020/ 2021. Berdasarkan pengamatan hasil kuesioner, wawancara pun dilakukan.

Aktivitas yang dijalani oleh siswa selama PJJ ini sebagian besar adalah berada di depan layar laptop atau smartphone, baik untuk kegiatan belajar mengajar, mengerjakan tugas maupun untuk berkomunikasi dengan teman-teman. Satu-satunya sarana yang bisa membantu menyegarkan pikiran agar lebih refresh di masa PJJ ini hanyalah melalui media sosial, hal ini berarti siswa tidak terlepas dari gadget dan internet mereka masing-masing. Kondisi ini menyebabkan siswa mengalami kejenuhan terhadap rutinitas sehari-hari sehingga walaupun berada di rumah, siswa tidak merasa tenang dan merasa lebih tertekan.

 

Diagram 1. Diagram Kondisi Kesehatan Mental Siswa Kelas 11 IPA Pada Masa PJJ

Diagram di atas adalah diagram persentase siswa yang memiliki kondisi kesehatan mental baik dan kurang baik. Indikator yang menentukan kondisi siswa ini adalah kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Kuesioner mengandung pernyataan mengenai kesehatan mental yang kurang baik dan sebanyak 65.20% siswa menyetujui 12 sampai 15 pernyataan dari 20 pernyataan yang diberikan. Berdasarkan diagram tersebut, peneliti mewawancarai lebih lanjut apa yang menjadi penyebab mayoritas siswa-siswi merasa tidak baik dengan kondisi kesehatan mentalnya selama PJJ.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lebih lanjut, peneliti dapat menjabarkan faktor-faktor yang menjadi penyebab siswa merasa tertekan dan tidak baik-baik saja dengan kondisi kesehatan mentalnya.

  1. Memiliki banyak waktu luang tanpa produktivitas yang terarah.

Dengan kondisi yang masih mengharuskan siswa untuk berada dirumah, kegiatan siswa sehari-hari hanya diisi dengan kegiatan PJJ. Selain PJJ aktivitas yang biasanya mengisi keseharian siswa berkurang efektivitasnya secara drastis, mulai dari kegiatan ekskur, kegiatan organisasi di sekolah, bahkan acara sekolah seperti class meeting harus berjalan secara online. Hal ini membuat siswa memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak produktif seperti overthinking. Overthinking yang berlebihan mengenai insecurity terhadap diri sendiri, masa depan, bahkan mengenai ulangan besok, memberikan beban berlebih karena siswa cenderung hanya memikirkan itu. Tidak sedikit siswa yang mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan tidur karena terlalu banyak memikirkan skenario terburuk setiap harinya. Sebelum pandemi, siswa tidak hanya terfokus pada skenario terburuk dan memiliki aktivitas lain yang lebih terarah dan produktif seperti ekskur atau kegiatan sekolah. Terlalu banayk waktu untuk overthinking ini menyebabkan siswa menjadi mudah stress, tertekan dan sulit untuk menjadi optimis.

 

  1. Belum sepenuhnya beradaptasi dengan kondisi pandemi secara psikis.

Walau sudah menerima kondisi pandemi secara faktual, namun tidak sedikit siswa yang masih berusaha beradaptasi dengan kondisi pandemi secara psikologis. Hal ini terlihat dari rutinitas sehari-hari yang masih terasa menjenuhkan dan membosankan untuk siswa. Ketika biasanya siswa berkegiatan secara aktif diluar dan pulang dengan pikiran rumah sebagai tempat istirahat, kini siswa harus berada dirumah untuk melakukan semua kegiatan, hal ini membuat siswa merasa tidak bebas dan jenuh. Kejenuhan dan kebosanan yang melanda menjadi penyebab cukup banyak siswa kehilangan minat akan berbagai hal, merasa tidak semangat dan menganggap hari-hari sangat melelahkan yang menyebabkan mereka sulit untuk mengambil keputusan, menentukan pilihan jurusan dan sebagainya.

Di sisi lain, siswa yang menunjukkan kondisi kesehatan mental yang baik adalah siswa-siswa yang bertolak belakang dengan penjabaran diatas. Salah satu siswa yang merasa kesehatan mentalnya baik mengatakan bahwa ia memiliki jadwal yang cukup padat dari les sampai kegiatan organisasi sehingga produktivitas tetap berjalan dan ia berhasil menemukan tujuan yang mau ia capai sehingga rasa jenuh dan kelelahan tidak menjadi sebuah persoalan berkepanjangan. Berdasarkan analisa peneliti, untuk mengurangi perasaan tertekan, stress atau jenuh, siswa kelas 11 memerlukan kegiatan yang bisa membantu mereka untuk mengenali minat dan tujuan yang ingin mereka capai, sehingga kebosanan yang dialami tidak berkepanjangan dan bisa memiliki pemikiran yang lebih optimis. Secara garis besar kegiatan yang membantu mereka untuk bisa bersosialisasi dan membina siswa agar memiliki tujuan. Sebelum pandemi sekolah sudah menjadi wadah untuk kegiatan-kegiatan tersebut, di masa pandemi ini siswa cenderung menganggap sekolah hanya tempat untuk belajar dan kurang bisa merasa enjoy jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Secara keseluruhan kondisi kesehatan mental siswa kelas 11 IPA selama PJJ tidak menunjukkan hasil yang buruk seperti masalah kesehatan mental yang sudah sampai pada tahap membahayakan. Akan tetapi, bisa dikatakan bahwa PJJ memberikan dampak terhadap kondisi kesehatan siswa. Ada siswa yang bisa mengatasi dampak sehingga kondisinya lebih stabil, tetapi tidak sedikit siswa yang masih terkena dampak dari PJJ sehingga kondisinya cenderung goyah jika dibandingkan dengan yang lebih stabil. Kemampuan untuk mengatasi dampak tersebut berasal dari diri siswa sendiri, maka yang dapat dilakukan oleh unsur-unsur eksternal adalah memberikan dukungan dan memberikan bimbingan yang dibutuhkan oleh siswa.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abidin, Hudaya dan Anjani. (2020). Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi COVID-19. (Reseacrh and Development Journal of Education, (Special Edition), 2020). Diakses dari http://dx.doi.org/10.30998/rdje.v1i1.7659

 

Anisya, Ninda. 2020. “Dampak Sekolah Online bagi Anak, Stres Hingga Bunuh Diri”, https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/ninda/dampak-sekolah-online-bagi-anak-stres-hingga-bunuh-diri , diakses pada 11 Mei 2021 pukul 14.30.

 

Fauziyyah, Awinda dan Besral. (2021). Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Tingkat Stres dan Kecemasan Mahasiswa selama Pandemi COVID-19. (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Bikfokes Volume 1 Edisi 2, 2021). Diakses dari http://journal.fkm.ui.ac.id/bikfokes/article/view/4656

 

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 07 November 2021
Selamat mengikuti KSN Bidang Ekonomi Janice Vasthi
Berita BPK PENABUR Jakarta - 10 November 2021
Selamat Hari Pahlawan Nasional
Selamat Hari Pahlawan Nasional
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 November 2021
Season's Greetings Gift
Season's Greetings Gift
Berita BPK PENABUR Jakarta - 25 November 2021
Selamat Hari Guru Nasional dari Siswa SMAK 7 PENA...
Selamat Hari Guru Nasional dari Siswa SMAK 7 PENA...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 06 December 2021
Selamat atas Prestasi Janice mendapatkan Silver M...
Selamat atas Prestasi Janice mendapatkan Silver M...
BERITA LAINNYA - 19 March 2022
RENUNGAN HARIAN (16)
BERITA LAINNYA - 17 March 2022
RENUNGAN HARIAN (17)
RENUNGAN HARIAN 17 MARET 2022
BERITA LAINNYA - 19 March 2022
RENUNGAN HARIAN (18)
RENUNGAN HARIAN 19 MARET 2022
BERITA LAINNYA - 21 March 2022
RENUNGAN HARIAN (19)
RENUNGAN HARIAN 21 MARET 2022
BERITA LAINNYA - 22 September 2022
RENUNGAN HARIAN (20)
RENUNGAN HARIAN 22 MARET 2022
BERITA LAINNYA - 07 February 2023
IT CAMP KELAS 12- STUDY UP
BERITA LAINNYA - 07 February 2023
IT CAMP KELAS 12 - PAYJACK
IT CAMP KELAS 12 - PAYJACK
BERITA LAINNYA - 07 February 2023
IT CAMP KELAS 12 - LAPANG
IT CAMP KELAS 12 - LAPANG
BERITA LAINNYA - 07 February 2023
IT CAMP KELAS 12 - EMBEREM
IT CAMP KELAS 12 - EMBEREM
BERITA LAINNYA - 07 February 2023
IT CAMP KELAS 11 - KELOMPOK 1
IT CAMP KELAS 11 - KELOMPOK 1
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMA TELKOM ...
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMAK SUMMAR...
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMAK SUMMAR...
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMAK KOTA W...
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMAK KOTA W...
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMAK HARAPA...
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMAK HARAPA...
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMAK PENABU...
UPDATE FORTELATIONS - LOMBA FLOORBALL SMAK PENABU...
BERITA LAINNYA - 19 January 2024
[LITERASI] Book Review: Ilmu Hukum
BERITA LAINNYA - 29 January 2024
[LITERASI] Book Review: Why? Earth's Disaster
Pengarang: Yea Rim Dang Penyebab utamanya adalah...
BERITA LAINNYA - 30 January 2024
[LITERASI] Book Review: Manajemen Sumber Daya Man...
Pengarang: Dr Ir B.M.A.S Anaconda Sumber daya ma...
BERITA LAINNYA - 30 January 2024
[LITERASI] Book Review: Akuntansi perpajakan
Pengarang: Hery, Se,Me Cara membuat laporan akun...
BERITA LAINNYA - 30 January 2024
[LITERASI] Book Review: Mudah Memahami Manajemen ...
Pengarang: Farah Margaretha Leon Dapat memahami ...

Choose Your School

GO