DAILY INSPIRATION - KEMERDEKAAN (39)
BERITA LAINNYA - 03 August 2023
Melayani Tuhan dalam Kemerdekaan
Dalam agama Kristen, Allah mengutus Putra satu-satu-Nya untuk hadir di tengah-tengah kita dan mencapai puncaknya ketika Yesus berkorban untuk menebus dosa manusia. Akibat pengorbanan-Nya, kami, manusia bebas dari maut. Akibat peristiwa tersebut, kami bangkit sebagai hamba Tuhan, kami merdeka dalam Kristus.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Peristiwa ini menandakan Indonesia bebas dari segala bentuk jajahan dari negara asing, atau telah menjadi negara merdeka. Jika kita bandingkan, kita dapat menemukan beberapa persamaan antara peristiwa Kristus disalib, dan kemerdekaan Indonesia. Ya, kedua peristiwa di atas memiliki persamaan, yaitu terjadi pengorbanan. Jika Tuhan Allah kami telah mengorbankan Putra-Nya untuk kemerdekaan hamba-hamba-Nya, pahlawan kami telah berkorban bagi kemerdekaan Indonesia. Demi kemerdekaan negara Indonesia, jumlah nyawa yang telah berkorban tidak lagi dapat dihitung dengan jari. Hal ini dapat terwujud karena rasa kasih mereka terhadap bangsa Indonesia.
Dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945, dicantumkan: "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." Makna dari alinea ini adalah kemerdekaan Indonesia diperoleh bukan hanya karena perjuangan para pahlawan semata, namun juga karena campur tangan Tuhan. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara yang beragama, negara yang berpegang teguh pada Allah. Hal ini juga diperkuat dengan Pancasila pertama Indonesia, yang berbunyi: “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Namun, pernahkah Anda berpikir untuk membalas berkat Allah yang telah memerdekakan jiwa raga dan negara kami?
Sebagai umat yang beragama, tentu seharusnya kami berbalas budi kepada Tuhan. Namun, seringkali kita lupa atau bermalas-malasan dalam hal melayani Tuhan. Tetapi sebagai hamba-Nya yang telah dimerdekakan-Nya, kami tetap harus mewujudkan pelayanan dengan tidak menyia-nyiakan kemerdekaan yang diberikan-Nya. Tanda bersyukur, pengabdian terhadap negara, dan menjadi berkat bagi orang lain sudah melayani Tuhan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melayani Tuhan untuk mengisi kemerdekaan kita.
oleh
KENEISHA EUNICE AGNEVA / X5
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur