Budaya Literasi
BERITA LAINNYA - 03 September 2022
Budaya literasi sudah sangat rendah terutama di Indonesia, Ketua Forum Pengembangan Budaya Literasi Indonesia Satria Darma mengatakan bahwa berdasarkan survei, budaya literasi masyarakat Indonesia masih kalah jauh dengan negara lain.
Berdasarkan survei PISA (Programme for International Student Assessment) pada tahun 2019 Indonesia merupakan 10 negara terbawah, atau peringkat 62 dari 70 negara. Tetapi hal ini sudah menjadi lebih baik dibandingkan survei PISA pada tahun 2010, Indonesia menempati urutan kedua terbawah dari 65 negara.
Menurut UNESCO, Indonesia merupakan urutan kedua dari bawah, artinya hanya 0,001% (1 dari 1000 orang di Indonesia) yang rajin atau minat untuk membaca. Angka dari UNDP mengejutkan bahwa angka orang dewasa yang rajin untuk membaca literasi di Indonesia hanya 65,5% saja. Sedangkan Malaysia sudah 86,4%.
UNESCO juga menilai bahwa rendahnya budaya literasi disebabkan karena pejabat dan birokrat pendidikan tidak paham tentang literasi itu sendiri. Akibatnya, literasi tidak menjadi bagian dari kurikulum, termasuk dalam Kurikulum 2013. Rendahnya literasi di Indonesia juga dapat disebabkan oleh karena rendahnya minat baca di Indonesia, rendahnya literasi membaca masyarakat Indonesia dan lainnya.
Hal lainnya dapat dibuktikan dengan banyaknya orang yang lebih memilih gadget atau bermain game online dibandingkan membaca literasi secara langsung di perpustakaan umum (buku buku). Menurut data wearesocial per Januari 2017 mengungkapkan bahwa orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari.
Terkait dengan literasi banyak masalah dapat diselesaikan dengan beberapa solusi, tetapi sepertinya untuk mengajak orang atau remaja jaman sekarang akan lebih susah untuk diberi solusi terkait dengan literasi. Hal ini dikarenakan anak anak yang lebih memilih handphone dan kecanduan dengan game dibandingkan dengan buku.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur