Teacher Reflection - Pondasi Rumah
ARTIKEL - 06 July 2023
Pondasi Rumah
Penulis : Pdt Hendro S. Lumbanraja, M.Pd.
( Kepala SMAK 7 PENABUR Jakarta )
Ayat : Lukas 6:49
Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”
Refleksi Singkat:
Seorang tukang bangunan yang pandai tahu betul bahwa membangun rumah agar kuat dan kokoh harus di atas batu. Bukan begitu saja di atas tanah. Namun adakah tukang bangunan yang begitu bodoh memangun rumahnya di atas tanah tanpa alas batu sebagai pondasinya? Kemungkinan besar tidak ada. Namun mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan orang yang mendengar firmanNya dan tidak melakukan sama dengan orang yang membangun rumahnya di atas tanah tanpa alas batu sebagai pondasinya?
Cuaca Di Israel sebenarnya sangat ekstrim. Jika musim dingin, sangat dingin. Pada musim panas sangat panas. Oleh karena begitu panasnya, tanah bercampur pasir di Israel bisa begitu keras pada saat musim panas. Begitu kerasnya sehingga orang yang kurang pandai mengira itu batu. Pada saat itulah banyak tuang bangunan yang kurang pandai jadi tertipu. Memreka membangun rumah di atas tanah yang mereka kira batu. Sehingga ketika darang musim hujan, datanglah banjir, tanah yang keras itu menjadi lembek kembali. Maka hanyutlah rumah yang dibangunnya itu.
Sahabat carpe diem yang dikasihi Tuhan. Pada masa kini banyak orang yang mau mendengarkan firman Tuhan. Mereka datang ke kebaktian atau ibadah Minggu untuk mendengar firman Tuhan. Namun di hari-hari berikutnya mereka mengabaikan firman Tuhan yang didengarnya itu. Mereka pikir hidup ini terlalu berat dan rumit untuk dijalani dengan berdasar firman Tuhan. Mereka berpikir, apa yang disediakan dunia adalah dasar yang kuat agar hidup mereka menjadi bahagia. Yaitu harta, jabatan, kekuasaan, kecantikan, kegantengan, ketenaran, dll. Karena itulah mereka mengajar semua itu bahkan dengan mengabaikan Firman Tuhan. Namun akhirnya, ketika harinya tiba, Ternyata sia-sialah semua yang dikejarnya itu. Ada yang akhirnya ditangkap dan dipermalukan, dirinya dan keluarganya oleh karena kecurangan yang telah dibuatnya. Ada yang menderita karena perpecahan keluarga dan hartnya serta jabatannya tidak dapat menolongnya. Ada juga yang akhirnya mati di luar Tuhan karena terlalu menggemgam dunia dan tak mau melepaskannya demi Tuhan.
Perenungan Firman Tuhan hari ini mengatakan kepada kita, bahwa kalau kita mau hidup kita saat ini dan nanti tetatp baik dan kokoh, maka dasar untuk membangun dan menjalaninya adalah dengan mendegar dan melakukan firman Tuhan. Dengan menjadi pelaku firman Tuhan, hidup dan kehidupan kita tidak akan hancur oleh karena berbagai persoalan yang bahkan datangnya seperti air bah. Dengan mendengar dan melakukan firman Tuhan, kita akan ditolong oleh Allah untuk dapat tegak berdiri seperti pelaut yang gagah berani mengahadapi gelombang laut yang tinggi. Oleh karena itu, marilah kita kembali kepada firman Tuhan dan menjadi pelaku firmanNya. Amin.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur