Tak Kenal Maka Tak Paham
Berita Lainnya - 09 September 2021
Dan Samuel menjawab : “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
(1 Samuel 3:10)
“Stef, mamaku ketabrak kereta kemarin,” kata Togar kepada Stefani. “Ya ampun, terus gimana kabar mama lo? Dirawat di mana? Kok bisa sih ketabrak kereta gitu? Aduh, serem banget!” jawab Stefani. “Mamaku sekarang udah di rumah. Baik-baik aja, sih. Cuma lecet sedikit di bagian tangannya,” Togar menjelaskan. “Hebat bener mamamu, ketabrak kereta cuma lecet aja. Kok bisa, ya?” Stefani terheran-heran. “Hmm, kayaknya kamu salah paham, deh. Kereta adalah sebutan untuk sepeda motor di Sumatera sana. Kereta itu disebut motor , kalau di Jakarta,” jelas Togar.
Kesalahpahaman seperti itu dapat terjadi ketika kita tidak memahami dengan baik pesan dari pihak yang menyampaikannya. Seperti yang dialami oleh Samuel. Pada waktu itu ia mendengar namanya disebut, ia berpikir bahwa yang memanggilnya adalah Imam Eli. Ia pun segera pergi kepada Imam Eli. Namun, Imam Eli mengatakan bahwa ia tidak memanggilnya. Kejadian itu berlangsung sampai tiga kali. Pada saat itulah Imam Eli sadar bahwa yang memanggil Samuel adalah Tuhan. Mengapa Samuel tidak memahami bahwa yang memanggilnya adalah Tuhan? Melalui keterangan di ayat 1, kita tahu bahwa pada saat itu firman Tuhan jarang. Hal itu menjelaskan bahwa Samuel tidak memahami panggilan Tuhan, karena ia tidak memiliki pengenalan yang baik tentang Tuhan.
Teens, saat ini, firman Tuhan yang menjadi manusia sudah kita kenal, yaitu Tuhan Yesus. Firman Tuhan yang tertulis juga sudah diberikan, yaitu Alkitab. Firman Tuhan juga terus-menerus diberitakan dalam berbagai bentuk dan cara, misalnya khotbah, Pemahaman Alkitab, renungan harian. Firman Tuhan diberikan agar kita makin mengenal Tuhan. Makin kita mengenal Tuhan, makin kita dapat memahami kehendak Tuhan untuk kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2021/09/09/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur