Peran Agama Dalam Membantu Mengurangi Tindakan Korupsi

Berita Lainnya - 01 November 2021

Apakah yang di maksud dengan korupsi? Penyakit masyarakat, mencari keuntungan sendiri, penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi, mencuri duit rakyat dan masih banyak lagi. Semua itu adalah opini dari masyarakat pada umumnya dan semua benar. Korupsi adalah hal tidak baik yang berasal dari bahasa latin ‘corruptio’ atau ‘corruptus’ yaitu sesuatu yang rusak, busuk, menyogok.

Setiap orang bisa melakukan tindakan korupsi. Setiap orang punya insting, feeling, keinginan yang baik atau buruk itu semua ada dalam diri seseorang selama masih berwujud manusia. Hal itulah yang membuat seseorang bisa melakukan banyak hal negatif atau pun hal positif. Orang bisa berbuat baik seperti melakukan amal dan bisa juga berbuat tidak baik seperti mencuri. Hanya saja dalam melakukan amal orang bisa secara terbuka atau sembunyi, tetapi dalam hal mencuri, setiap orang yang melakukannya akan diam-diam.

Karena korupsi sama dengan mencuri, maka setiap orang yang korupsi melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Segala tindakan korupsi biasanya di lakukan tidak dengan transfer atau apapun yang meninggalkan bukti. Karena itulah belakangan marak sekali OTT alias Operasi Tangkap Tangan, dimana setiap pelaku korupsi ketahuan dan terbukti menerima sejumlah uang dan atau barang secara langsung.

Perlu di ingat juga bahwa setiap pelaku tindakan korupsi itu dari berbagai kalangan, ras, suku dan agama. Bahkan ada juga pelaku yang justru berkedok agama. Masih teringat jelas kasus First Travel yang menggunakan dana naik haji dan umroh untuk kepentingan pemiliknya, bahkan sampai saat ini para pelaku masih menjalani hukuman penjara. Ada juga kasus yang masih hangat di masa pandemi ini di mana bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak pandemi di potong Rp. 10.000/kantong. Masih banyak contoh kasus yang lain, ada yang sudah berhasil dan belum terungkap.

Maka bisa dipastikan bahwa setiap orang berpotensi melakukan tindak korupsi, siapapun itu. Semua oknum tersebut adalah orang yang beragama. Tetapi alasannya bukan karena agama yang dipeluknya, namun seberapa besar iman seseorang untuk mau melakukan kejujuran. Intensitas seseorang melakukan ibadah juga tidak menjamin bahwa orang itu mau bersikap jujur. Kembali lagi kepada pribadi masing-masing. Oleh sebab itu, agama tidak menjamin seseorang bisa melakukan semua yang diperintahkan, kecuali orang itu sendiri mau membuka hati dan hubungannya dengan Tuhan.

Agama jelas-jelas melarang tindakan korupsi, bahkan bukan hanya itu, agama sangat jelas sekali mengajarkan tentang keiklasan dan kejujuran. Ini berarti peran serta seluruh jemaat sangat dibutuhkan. Seluruh elemen agama harus kritis dalam menyikapi tindak korupsi ini. Perlu adanya pembinaan iman untuk pertumbuhan dan penguatan iman masing-masing pribadi jemaat, agar setiap pribadi bisa memahami bahwa setiap hal yang di lakukan itu perlu pertanggungjawaban kepada Tuhan.

Meningkatkan budaya malu dan kesadaran dalam diri sendiri juga bisa menjadi salah satu solusinya, misalnya selalu berfikir bahwa ada CCTV yang akan selalu merekam perbuatan tidak baik yang di lakukan. Sehingga setiap orang memiliki rasa malu jika melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti bertindak curang, bersikap tidak adil atau berbohong dan bukan hanya menuruti keinginan sendiri.

Budaya malu itu sendiri adalah bagian di mana pertumbuhan iman di lakukan dengan cara menyentuh hati seseorang, bisa dengan cara refleksi, renungan atau instropeksi diri seperti kegiatan retret, tadarus, meditasi dan kegiatan renungan lainnya, yang bisa menimbulkan perasaan bersalah dalam diri sendiri saat melakukan tindakan negatif.

Dengan demikian, bisa di katakan bahwa agama menjadi salah satu elemen dasar untuk bisa mengurangi atau bahkan menghentikan tindak korupsi karena sangat kuat dan sangat besar pengaruhnya. Pendidikan agama sangat perlu ditanamkan sejak usia dini agar setiap orang memiliki dasar iman yang cukup kuat untuk menimbulkan budaya malu dan perasaan bersalah dalam melakukan hal-hal yang tidak baik, termasuk korupsi. Seperti contoh yang sudah banyak dilaksanakan misalkan Pesantren Kilat, Sekolah Minggu atau Seminari Alkitab Sehari atau kegiatan spiritual apapun untuk anak-anak. Kegiatan-kegiatan tersebut harusnya lebih ditingkatkan lagi. Sehingga melalui binaan spiritual yang di lakukan sejak dini dapat di tanamkan budaya malu dan perasaan bersalah yang bisa menjadi dasar yang kuat setelah dewasa. Jadi, peran serta setiap orang tua sebagai jemaat menjadi salah satu dukungan yang benar-benar harus di tingkatkan dan di aktifkan dengan cara yang sesuai koridor ajaran agama tersebut. Setiap pemuka agama juga harus proaktif dalam menjalankan tugasnya sebagai orang yang di teladani oleh jemaatnya. Akhir kata, korupsi dengan segala alasannya itu tidak di benarkan dan sebagai warga negara yang baik, juga sebagai orang yang beragama, maka kita wajib untuk ambil bagian dalam pemberantasan korupsi. Berani jujur dan katakan tidak untuk korupsi. (EK)

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 04 March 2022
Kalender Kegiatan Sekolah Maret 2022
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 04 March 2022
Jadwal Ujian Praktik Kelas XII Tahun Ajaran 2021/...
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 04 March 2022
Jadwal Kegiatan Sekolah 7 - 11 maret 2022
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 11 March 2022
Pengumuman "PTMT" dan "PJJ" BPK PENABUR Jakarta
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 11 March 2022
Pemberitahuan Ujian Sekolah
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2024
Juara 1 Lomba Manga Saint Nicholas School Cup
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2024
Juara 2 Lomba Esport Mobile Legends Saint Nichola...
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2024
Juara 2 Lomba Basket Putra CELESTIAL SOIREE Tarak...
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 16 July 2024
Saring Sebelum Sharing
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 18 July 2024
Kita adalah Media Allah
-
Berita Lainnya - 24 September 2021
PERAYAAN HUT RI Ke - 71 Tahun
Berita Lainnya - 30 September 2021
Bertanya Kepada Tuhan
-
Berita Lainnya - 27 September 2021
Daud vs Goliat
-
Berita Lainnya - 28 September 2021
Dengki
-
Berita Lainnya - 29 September 2021
Friend or Foe
-
Berita Lainnya - 26 September 2023
RESENSI BUKU ASIX I’d Tell You I Love You, But Th...
Berita Lainnya - 26 September 2023
RESENSI BUKU ASIX Pioneer Cat
-
Berita Lainnya - 27 September 2023
RESENSI BUKU ASIX Dilan bagian Kedua: dia adalah ...
-
Berita Lainnya - 27 September 2023
RESENSI BUKU ASIX George Orwell
-
Berita Lainnya - 27 September 2023
RESENSI BUKU ASIX Hate List
-
Berita Lainnya - 30 January 2024
POW AINSLEY
Berita Lainnya - 31 January 2024
SOSIALISASI UJIAN KELAS XII
-
Berita Lainnya - 29 January 2024
POW ANGELINA
-
Berita Lainnya - 29 January 2024
POW BRIE
-
Berita Lainnya - 29 January 2024
POW ELYSIA
-

Choose Your School

GO