“MEMAKNAI RABU ABU: DARI DEBU MENJADI DEBU”

Berita Lainnya - 02 March 2022

“...dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali  menjadi debu."- Kejadian 3:19.

 

Rabu Abu adalah hari raya Kristen untuk beribadah dan berpuasa, meskipun bukan merupakan suatu hari raya wajib, Rabu Abu biasanya sebagai tanda perkabungan, pertobatan, dan merendahkan diri menuju kemenangan kebangkitan Kristus. Dalam gereja Kristen tradisi/ritus barat (termasuk Gereja Katolik Roma dan Protestanisme), Rabu Abu adalah hari pertama masa Prapaskah dalam liturgi tahunan gerejawi. Hari tersebut ditentukan jatuh pada hari Rabu, 40 hari sebelum hari Paskah tanpa menghitung hari-hari Minggu, atau 44 hari (termasuk hari Minggu) sebelum hari Jumat Agung.

 

Penggunaan abu dalam liturgi Rabu Abu ini berasal dari tradisi Perjanjian Lama, dimana abu menjadi lambang perkabungan, rasa sesal, berkabung dan juga pertobatan umat. Gereja Perdana menggunakan abu sebagai simbolis yang juga serupa. Tertulianus menulis dalam bukunya yakni “De Poenitentia” sekitar 160 sampai 220, jika pendosa yang mau bertobat harus hidup tanpa bersenang-senang dan mengenakan kain kabung serta abu. 

 

Sejarawan Gereja perdana juga menulis dalam bukunya yakni “Sejarah gereja” jika ada seorang murtad bernama Natalis yang datang pada Paus Zephyrinus dengan mengenakan kain kabung serta abu lalu memohon pengampunan. Dalam masa yang sama, maka diwajibkan bagi mereka untuk menyatakan tobat di muka umum dan imam akan memakaikan abu pada kepala mereka sesudah melakukan pengakuan.

 

Pada abad pertengahan, mereka yang sedang menghadapi ajal akan dibaringkan di atas tanah beralaskan kain kabung lalu diperciki dengan abu dan imam akan memberikan berkat pada orang tersebut dengan air suci sambil berkata ,”Ingat engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu.” Sesudah itu, imam akan bertanya, “Puaskah engkau dengan kain kabung dan abu sebagai pernyataan tobatmu di hadapan Tuhan pada hari penghakiman?” Yang mana akan dijawab orang tersebut dengan, “Saya puas.”

 

Hari Rabu Abu merupakan salah satu peringatan keagamaan Kristiani dalam kalender Gerejawi kita. Tahun ini hari Rabu Abu jatuh pada tanggal 02 Maret 2022. Bagi umat Kristiani yang memperingatinya, hari Rabu Abu mengingatkannya kembali untuk melakukan laku pertobatan, baik secara pribadi maupun komunal, dan bertekun dalam doa. Keunikan dari peringatan Rabu Abu adalah ketika para peserta ibadah menerima torehan abu di dahinya. 

 

Dalam sebuah liturgi Rabu Abu seorang Pendeta akan menerapkan abu ke dahi umat sambil mengucapkan kalimat “Ingatlah, engkau adalah debu dan akan kembali menjadi debu” (Kejadian 3:19). Abu yang diberikan ke masing-masing dahi umat merupakan simbol pengingat kepada tiap umat akan kefanaan, kerapuhan, dan keberdosaannya. Sedangkan di sisi yang lain, abu yang diberikan ke dahi tiap umat tersebut merupakan undangan bagi tiap umat supaya mau terbuka dan menyambut anugerah keselamatan Allah yang diwujudnyatakan dalam pengampunan yang diberikan-Nya pada manusia.

 

Selamat menjalani masa-masa puasa, pertobatan melalui doa, memasrahkan diri pada Tuhan, serta masa-masa di mana kita menghayati pengorbanan Kristus di kayu salib. Selamat berziarah pada masa Rabu Abu. Tuhan memberkati kita sekalian. (RH)

 

REFERENSI:

https://www.faithward.org/the-liturgical-calendar/ https://id.wikipedia.org/wiki/Rabu_Abu 

https://tuhanyesus.org/rabu-abu 

https://www.renunganharian.net/2016/74-februari/1682-hanya-debu.html 

 

GAMBAR:



Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 09 August 2023
H-3 PENABUR SPECTACULAR
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 03 August 2023
KEBAKTIAN BULANAN SMAK 6 PENABUR
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 07 August 2023
BEKAL SEHAT 7 AGUSTUS 2023
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 04 August 2023
TIK TOK A-SIX 4 AGUSTUS 2023
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 03 August 2023
PENERIMAAN SISWA BARU TP 2024 - 2025
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 02 September 2023
EDUFAIR 2 SEPTEMBER 2023
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 August 2023
WHY YOU SHOULDN'T BE AFRAID OF AI
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 03 July 2023
Apakah Teknologi Dapat Menyebabkan Generasi Manja
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 03 July 2023
Augmented Reality
-
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 04 July 2023
Apakah Laptop Lebih Berguna dari Handphone di Mas...
-
Berita Lainnya - 03 February 2021
Hati Dan Makanan
Berita Lainnya - 10 February 2021
Rendah Hati Vs Rendah Diri
Berita Lainnya - 15 February 2021
Knowing Others
Berita Lainnya - 22 February 2021
Mindfulness
Berita Lainnya - 23 February 2021
Be Joyful!
Berita Lainnya - 27 September 2023
RESENSI BUKU ASIX Hate List
Berita Lainnya - 27 September 2023
RESENSI BUKU ASIX Why? Komputer
-
Berita Lainnya - 27 September 2023
RESENSI BUKU ASIX TELUK ALASKA
-
Berita Lainnya - 27 September 2023
RESENSI BUKU ASIK The Cashflow Quadrant
-
Berita Lainnya - 27 September 2023
RESENSI BUKU ASIX IN THE MIDST OF WINTER
-
Berita Lainnya - 09 January 2024
POW BIANCA
Berita Lainnya - 09 January 2024
POW CAITLYN
-
Berita Lainnya - 09 January 2024
POW CARSHENA
-
Berita Lainnya - 09 January 2024
POW CELIA
-
Berita Lainnya - 09 January 2024
POW CHELSEA
-

Choose Your School

GO