Luka Hati

Berita Lainnya - 15 April 2022

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka ….

(Mazmur 147:3)

Melvin adalah anak dari seorang ibu single parent. Setiap hari ia mencoba melakukan halhal yang menyenangkan ibunya, tetapi setiap hari pula ia hanya mendapatkan kemarahan dari ibunya. Di saat yang sama, Melvin menyaksikan sendiri bagaimana sang ibu memanjakan adiknya. Memang jarak umur Melvin dan adiknya begitu jauh. Namun, perlakuan yang sangat berbeda ini membekas di hati Melvin. Melvin makin sakit hati ketika sang ibu memaksanya untuk sekolah di luar kota. Melvin merasa ibunya tidak lagi sayang kepadanya dan mengusirnya dengan cara itu. Perasaan ini yang memenuhi hati Melvin dan membuatnya patah hati.

Di dalam hidup kita, barangkali kita juga menemukan pengalaman yang mirip dengan Melvin. Kita merasa tidak dicintai karena orangtua kita sering memarahi dan memperlakuan kita dengan tidak adil. Namun, melalui teks Alkitab hari ini, pemazmur mengingatkan kita bahwa Allah senantiasa hadir dalam situasi kehidupan yang berat. Allah yang hadir bagi orang-orang Israel yang terluka karena dibawa ke pembuangan, juga bersedia hadir bagi setiap orang. Allah menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.

Teens, situasi kehidupan keluarga terkadang membuat kita tak nyaman. Misalnya, kita diperlakukan tidak adil, dimarahi, dan sebagainya. Di titik itu, kita terkadang mencari kenyamanan semu dengan menghabiskan waktu bermain game online , media sosial, dan lain-lain. Namun, itu hanyalah pelarian dan tidak menyembuhkan luka-luka kita. Hanya Allah yang sanggup memulihkan kita. Bahkan, ketika keluarga menyakiti kita, percayalah Allah selalu hadir untuk kita. Ia mau menyertai kita untuk melewati pengalaman menyakitkan itu dan memulihkan hidup kita.

Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2022/04/15/