Jangan Menunda Panggilan ALLAH
Berita Lainnya - 09 March 2021
Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN,
tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya.
(2Taw. 29:2)
Dalam kampanye pemilihan pemimpin, tidak jarang kita mendengar janji-janji manis. Para calon pemimpin saling berlomba melontarkan komitmennya guna menarik hati para pemilih. Namun, tidak jarang pula kita jumpai pemimpin yang terpilih itu gagal atau lupa memenuhi janjinya. Mereka menunda untuk melakukan apa yang menjadi komitmen dan panggilannya. Pada akhirnya, orang-orang yang telah memilihnya merasa dikecewakan dan berbalik mengolok-oloknya.
Ketika Hizkia menjadi raja menggantikan ayahnya, Ahas, Yehuda seolah menemukan harapan. Ahas tidak melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Akan tetapi, Hizkia berupaya memperbaiki dan menguduskan kembali Rumah Tuhan. Hizkia melakukannya dengan segera, yaitu pada bulan pertama dari tahun pertama pemerintahannya. Ia sadar bahwa para pendahulunya telah menelantarkan Bait Allah sehingga menyebabkan bangsa Yehuda harus menerima hukuman Allah melalui kematian dan pembuangan. Hizkia juga sadar bahwa kekudusan Bait Allah hanya bisa dilakukan dengan menaati firman Allah. Karena itu, Hizkia memanggil para imam dan orang-orang Lewi untuk menguduskan diri. Setelah itu, barulah para imam dan orang-orang Lewi dapat menguduskan Bait Allah.
Youth, menjadi Kristen bukan hanya menerima keselamatan, tetapi juga menerima panggilan melayani Allah. Allah menuntut kekudusan dari orang-orang yang melayani-Nya. Kekudusan sejati timbul dari ketekunan menaati firman Tuhan. Untuk itu, mari segera menjawab panggilan Allah dan menjaga kekudusan hidup! Begitulah kita melayani dan mempermuliakan Allah kita.
Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/youth-for-christ/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur