Jangan Membalas!
Berita Lainnya - 17 February 2022
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
(Matius 5:44)
Apakah yang kamu lakukan ketika kamu disakiti oleh perkataan ataupun perbuatan orang lain di sekitarmu? Secara manusiawi, barangkali kita ingin membalas kejahatan mereka. Kita ingin agar mereka merasakan “sakit” seperti yang kita rasakan. Kita berharap agar mereka mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah diperbuat.
Lex talionis atau prinsip “mata ganti mata dan gigi ganti gigi” adalah prinsip keadilan yang sebanding berdasarkan hukum Taurat. Prinsip itu sebenarnya berfungsi untuk mencegah perbuatan balas dendam yang sering kali melebihi dari kejahatan yang diperbuat. Intinya, prinsip itu mau mengatakan bahwa seseorang harus mendapatkan perlakuan setimpal (bukan lebih) dari perbuatan jahat yang dilakukan. Namun, Yesus mau mengajarkan kepada kita untuk melampaui standar lex talionis. Artinya, kita diminta untuk tidak membalas kejahatan mereka. Sebaliknya, kita berdoa dan mengasihi mereka. Hanya kasih yang mampu mengubah hati yang jahat menjadi hati yang dipenuhi dengan kelemahlembutan. Hanya kasih yang terinspirasi dari Tuhanlah yang mampu mengubah keadaan. Sebaliknya, pembalasan justru membuat relasi makin buruk.
Teens, kami sadar bahwa tidak pernah mudah untuk membalas kejahatan dengan kasih. Namun, kita berjuang tidak sendirian, kan? Ada Roh Kudus yang memberi kita kekuatan dan kemampuan. Tidak melakukan pembalasan menjadi salah satu latihan spiritual supaya kita mampu mengekang ego. Mari ingat lagi orang-orang yang belum berdamai dengan kamu. Ingat lagi mereka yang sedang menyakiti hatimu. Ingat dan kekang dirimu. Jangan biarkan hatimu dikuasai oleh ego dan kemarahan. Ayo hidup melampaui standar, ya! Kalau kamu hanya melakukan sama seperti yang dunia lakukan, apa perbedaan antara kamu dengan orang-orang yang belum mengenal Kristus?
Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2022/02/17/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur