Demi Menyenangkan Orang Lain
Berita Lainnya - 22 September 2021
Jawab Saul: “Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan ….”
(1 Samuel 13:11)
“Mau coba ini nggak?” seorang teman menghampiri Dion dan menawarkan sebatang rokok. “Maaf, saya nggak merokok,” tolak Dion. “Dasar aneh! Semua anak di kelas ini merokok. Kamu aja yang tidak berani mencoba!” kata temannya. Dion tahu bahwa merokok itu tidak baik untuk kesehatan. Namun, ia juga tidak mau dijauhi dan dicap aneh oleh teman-temannya. Dion akhirnya memutuskan untuk mengambil rokok itu dan mencobanya. Ia memilih untuk menyenangkan hati teman-temannya, meskipun ia tahu keputusannya salah.
Saul juga memilih untuk menyenangkan hati rakyatnya daripada hati Tuhan. Sebelum berperang, seorang imam harus mempersembahkan kurban lebih dahulu kepada Tuhan. Hari itu, bangsa Filistin berkumpul untuk melawan orang Israel. Samuel yang ditunggu-tunggu tidak datang juga dan rakyat sudah mulai meninggalkan Saul. Saul takut jika rakyat meninggalkannya. Maka, ia mempersembahkan sendiri kurban bakaran itu. Ia berpikir bahwa tindakannya benar, supaya rakyat tidak meninggalkannya. Saul lupa bahwa ketika ia memilih untuk menyenangkan hati rakyatnya, ia telah melanggar ketetapan Tuhan. Ia tidak berpikir panjang dan bertindak sembrono.
Teens, ketika kita diperhadapkan pada situasi yang sulit dan harus membuat keputusan, buatlah keputusan dengan hati-hati. Pertimbangkan setiap pilihan yang ada. Berpikirlah kritis dan ingat bahwa pilihan yang terlihat menyenangkan dan aman belum tentu membawa dampak yang baik bagi masa depan kita. Bisa saja, kesenangan itu hanya bersifat sementara. Kita tidak hanya hidup untuk hari ini, tetapi masih panjang perjalanan yang harus ditempuh. Jadilah bijak! Jangan korbankan hidup kita hanya demi menyenangkan orang lain!
Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2021/09/22/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur