Mengatur Waktu

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 19 December 2024

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah kelakuannya dan jadilah bijak.

(Amsal 6:6)

“Enggak ada waktu,” kata Alex waktu diajak diskusi kelompok sepulang sekolah. “Soalnya ada tugas fisika buat besok.” Sampai di rumah, Alex masuk kamar, menaruh tas, dan mengambil gadget. Sambil rebahan di kasur, ia berpikir, “Lihat medsos sebentar, ah! Setelah itu baru bikin PR”. Waktu pun berlalu. Beberapa jam kemudian, Alex merasa lapar. Ia bangun dari kasur dan terkejut melihat jam menunjukkan sudah hampir tengah malam! Ia mulai panik karena tugas fisika belum dikerjakan. Teens, siapa yang pernah mengalami kejadian seperti itu? Merasa enggak punya waktu, padahal sebenarnya kita yang tidak bisa mengatur waktu. Tuhan memberikan waktu yang sama kepada kita: 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, dan 30-31 hari sebulan, serta 365 hari setahun. Lalu, mengapa kita sering merasa enggak punya waktu? Penyebab utamanya adalah karena kemalasan dan kebiasaan menunda-nunda. Kita malas mengerjakan tugas yang penting dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai. Padahal, waktu terus berjalan.

Penulis Amsal menasihati kita agar belajar dari semut. Semut mencari makanan dan mengumpulkannya di musim panas. Di musim dingin saat mereka tak bisa mengumpulkan makanan, mereka sudah memiliki persediaan sehingga tidak kelaparan. Mereka bekerja tanpa menunda-nunda.

Teens, apakah kamu sering bermalas-malasan dan menunda-nunda lalu merasa enggak punya waktu? Sejak masa remaja, belajarlah mengatur waktu dengan baik. Saat ini kamu belum bekerja untuk mencari uang, tetapi kamu punya banyak tugas yang harus dikerjakan. Dengan membiasakan diri mengatur waktu, kamu akan terbebas dari rasa stres. Tugas bisa selesai dengan baik, dan kamu akan merasa tenang. Ayo, belajar mengatur waktu dengan baik. Bersantai tentu perlu, tetapi secukupnya saja. Batasi dan atur waktumu dengan baik.

Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2024/12/19/