Kesetiaan Allah

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 August 2024

Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak!

(Roma 3:3-4)

Menjadi orang yang setia itu tidak mudah. Kesetiaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai keteguhan hati, ketaatan (dalam persahabatan, perhambaan, dan sebagainya), atau kepatuhan. Orang yang setia perlu mengenal apa yang menjadi hal utama yang harus dipegangnya dengan teguh.

Kota Roma terkenal sebagai pusat kebudayaan Romawi. Dengan demikian, banyak hal yang dapat menimbulkan godaan bagi jemaat di Roma. Apa saja godaan yang dapat ditemui di Kota Roma? Ada godaan seksualitas, hedonisme, dan godaan untuk menyembah kaisar. Di tengah berbagai godaan tersebut, orang dapat undur iman, bahkan meninggalkan iman percaya kepada Kristus. Godaan terberat sering kali muncul ketika orang percaya mengalami penganiayaan di Kota Roma. Jika iman orang percaya menjadi lemah karena penderitaan dan penganiayaan, mereka bisa meninggalkan imannya kepada Kristus. Paulus juga mengatakan bahwa orang percaya bisa tidak lagi taat kepada Allah. Manusia mudah serong hatinya dengan melakukan apa yang tidak benar di mata Allah. Namun, kesetiaan Allah tidak akan berubah.

Teens, Allah senantiasa setia kepada umat-Nya, maka mari hidup dalam kesetiaan. Setia dalam mengasihi Tuhan, setia dalam hidup kudus, setia dalam melakukan kebenaran di sekolah, dan setia dalam hidup seturut kehendak-Nya. Orang yang setia dalam melakukan kehendak Allah akan dapat mengenali rupa- rupa godaan yang dapat menggoyahkan imannya. Dalam keseharianmu, ada begitu banyak hal yang dapat menggoda kamu untuk tidak setia mengasihi Tuhan. Tetaplah setia mengerjakan tugas tanggung jawabmu sebagai siswa. Tetaplah setia dan fokus melakukan apa yang baik dengan tetap memegang teguh iman kepada Kristus Tuhan dalam kehidupanmu!

Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2024/08/06/