Upacara Rambu Solo

Berita Lainnya - 13 April 2021

Upacara Rambu Solo

            Kesempatan yang sangat langka apabila kita dapat mengunjungi Tana Toraja karena kita dapat menemui beberapa hal yang sangat menarik. Hal yang dapat kita temukan di Tana Toraja adalah rumah tongkonan, ukiran kayu khas Toraja, dan upacara Rambu Solo. Untuk upacara Rambu Solo ini, auranya tidak kalah misterius dan memukau dengan dua hal pertama sebelumnya. Upacara Rambu Solo ini adalah sesuatu yang indah, kompleks, bermakna, dan perlu ulasan lebih lanjut untuk mengupas serta menghargainya lebih lanjut.

            Upacara Rambu Solo adalah upacara adat dan merupakan upacara pemakaman. Upacara pemakaman ini digelar sebagai proses penghormatan sekaligus penghantaran arwah orang yang meninggal ke akhirat. Menurut orang Toraja, proses menuju dunia akhirat tidaklah berlangsung begitu saja, tetapi mempunyai prosesnya atau dikatakan bertahap-tahap. Dalam kata lain, suatu arwah tidak akan langsung masuk ke dunia akhirat, tetapi memasukinya dalam suatu kerangka waktu yang bertahap.

Singkat kata, ketika orang ini baru saja meninggal, status orang tersebut akan dianggap sebagai orang ‘sakit’. Oleh karena statusnya yang dianggap sakit, orang yang meninggal ini masih diperlakukan layaknya ketika ia masih hidup, seperti menemaninya, menyediakan makanan, membelikan rokok atau sirih. Kegiatan yang dilakukan ini akan bergantung terhadap rutinitas orang yang baru meninggal ini. Yang lebih menarik lagi, rangkaian hal yang baru saja disebutkan pun belum dianggap sebagai upacara Rambu Solo yang sebenarnya. Upacara Rambu Solo ini baru sah dimulai ketika sudah terdapat hewan yang bisa dikurbankan. Jika keluarga orang yang baru meninggal tersebut belum mampu melakukan hal itu, maka jenazah dari orang meninggal ini akan disimpan di tongkonan (rumah adat Toraja), dan biasanya akan memakan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

Meskipun agak rumit dan banyak aturan mainnya, bukan berarti aura serta rasa hormat terhadap arwah ini akan turun dari waktu ke waktu. Terdapat rasa hormat yang kuat yang mengarah ke tendensi untuk merayakan upacara ini dengan baik dan semegah-megahnya. Hal ini ditunjukkan oleh berbagai adat istiadat yang juga dilaksanakan bersamaan dengan upacara ini. Salah satu yang mungkin paling mencolok adalah pemotongan kerbau. Pemotongan kerbau ini dilakukan dengan kepercayaan bahwa kerbau adalah kendaraan yang ditunggangi arwah si orang meninggal yang mengantarnya ke surga. Banyak kerbau yang disembelih bisa puluhan sampai ratusan ekor. Jumlah kerbau yang disembelih juga merupakan indikasi strata sosial dari keluarga arwah yang meninggal ini.

Ketika keluarga si orang meninggal ini telah mampu mendapat suatu hewan kurban, maka prosesi Rambu Solo pun bisa dimulai. Hewan kurban (biasanya kerbau) akan disembelih, lalu hasil potongannya akan dibagi ke para pelayat. Dan, tubuh jenazah akan dipindahkan ke suatu tongkonan selama sehari. Jika sehari sudah lewat, maka tubuhnya akan diangkat lalu dipindahkan ke tongkonan yang lebih tinggi. Begitulah prosesnya berlanjut sampai mencapai tongkonan terakhir. Singkat kata, setiap hari tubuhnya akan selalu dipindah, dan ditandai dengan penyembelihan kerbau. Jika sudah mencapai tongkonan tertinggi, maka tubuh sudah bisa dipindahkan ke tempat peristirahatan terakhir. Para keluarga lalu akan menutupnya dengan menggelar adu kerbau yang nantinya disaksikan bersama-sama.

            Sekilas, upacara ini terlihat baku dan rumit, tetapi upacara ini juga bisa diselenggarakan sesuai dengan kemampuan keluarga masing-masing. Biasanya, semakin tinggi status sosial dan ekonominya, rangkaian acara Rambu Solo ini bisa memakan waktu hingga 7 hari, dan setiap harinya juga akan disembelih kerbau yang tidak sedikit jumlahnya. Jika tidak terlalu mampu, keluarga juga bisa untuk menggelarnya dalam waktu 1 hari dan memotong hanya 1 kerbau. Rangkaian yang disebutkan di paragraf sebelumnya adalah versi Rambu Solo yang termegah dan termahal, dan biasanya meliputi banyak hal-hal lain seperti jamuan makan, pembangunan latah (tempat menginap sementara untuk para keluarga), dan lain-lain.

            Rambu Solo menjadi sebuah upacara unik di tengah melesatnya zaman. Meninggalnya seseorang dimaknai sebagai suatu perpisahan, dimana yang berada di dunia nyata juga berusaha untuk membantu arwah yang sudah meninggal untuk sampai di surga atau dunia akhirat. Tidak kecil dan sedikit biaya serta waktu yang diperlukan untuk menggelar upacara ini, tetapi bagi arwah yang dulunya disayang dan pernah muncul di kehidupan para keluarga, Rambu Solo menjadi legitimasi dan bukti dari kasih sayang tersebut.

 

            Editor: Marvella Lim

            Penulis: Devito Keane S.

 

Sumber:

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Rambu_Solo'
  2. https://brainly.co.id/tugas/33097237

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR JAKARTA - 05 November 2020
Pelatihan Jurnalistik
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 03 November 2020
Kebaktian Online
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 25 October 2020
Prestasi Bronze Medal di International GeCAA 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 16 October 2020
Prestasi Kompetisi Sains Nasional, 12-16 Oktober ...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 14 October 2020
Prestasi SMAK 1 PENABUR Jakarta
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 18 August 2020
Serenity - Contemporer Dance Club SMAK 1 PENABUR ...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 18 August 2020
F1RST - Official Modern Dance SMAK 1 PENABUR Jaka...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 17 August 2020
Dirgahayu Republik Indonesia ke-75, Majulah Indon...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 16 August 2020
Smukiez Choir
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 14 August 2020
Workshop Penatalayanan
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 09 June 2020
REVISI LINK PEMESANAN BUKU TP 2020-2021 (1)
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 09 June 2020
REVISI LINK PEMESANAN BUKU TP 2020-2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 01 June 2020
Informasi Pemesanan Buku Kelas XI dan XII Tahun P...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 01 June 2020
Informasi Pemesanan Buku Kelas X Tahun Pelajaran ...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 05 June 2022
Peringatan Hari Lahir Pancasila SMAK 1 Penabur 20...
Peringatan Hari Lahir Pancasila SMAK 1 Penabur 20...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 December 2023
Ibadah Perayaan Natal Sekolah dan Aksi Sosial - X...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 December 2023
Kepedulian di Hari Natal
Kepedulian di Hari Natal
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 December 2023
Aksi Sosial Natal di Yayasan Tri Asih
Aksi Sosial Natal di Yayasan Tri Asih
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 December 2023
Laporan Aksi Sosial Yayasan Tri Asih
Laporan Aksi Sosial Yayasan Tri Asih
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 31 December 2023
Retret Guru dan Karyawan Area Barat
Retret Guru dan Karyawan Area Barat
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 08 January 2025
SMAK 1 PENABUR Jakarta Gelar Seminar Motivasi unt...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 09 January 2025
Pelantikan Pengurus OSIS SMAK 1 PENABUR Jakarta M...
Pelantikan Pengurus OSIS SMAK 1 PENABUR Jakarta M...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 23 January 2025
Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS SMAK 1 PENABUR Ja...
Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS SMAK 1 PENABUR Ja...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 31 January 2025
SMAK 1 PENABUR Jakarta Gelar Seminar Hak Kekayaan...
SMAK 1 PENABUR Jakarta Gelar Seminar Hak Kekayaan...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 17 February 2025
Kebaktian Siswa Bulan Februari: Kesetaraan dalam ...
Kebaktian Siswa Bulan Februari: Kesetaraan dalam ...

Choose Your School

GO