Sinopsis Buku: KERJA SEDIKIT DAPATNYA BANYAK

Berita Lainnya - 03 November 2023

Pengarang: Maria Christina

Tebal: x + 178

Penerbit: Solusi Multi Digital

Tahun terbit: 2023

Kesibukan berlangsung dalam berbagai situasi, termasuk di lingkungan pekerjaan. Waktu 24 jam sehari rasanya nggak cukup untuk mengerjakan tugas kita. Menjadi sibuk sama denagn punya terlalu banyak komitmen. Namun kesibukan juga hanyalah suatu mitos.  Kita sulit untuk meluangkan waktu untuk beraktivitas di luar pekerjaan kita karena kita terjebak di dalam mitos kesibukan. Alhasil, kita tetap saja nggak produktif karena sebenarnya kita nggak mengorganisasi diri kita dengan baik. Sepertinya sibuk tapi sebenarnya nggak melakukan apapun.

 

Menjadi produktif memang hal yang baik. Namun terlalu produktif bisa berakibat buruk untuk Kesehatan mental kita. Kita akan mengalami toxic productivity, yaitu perasaan yang menghantui kita untuk terus melakukan pekerjaan dan beranggapan bahwa kita wajib untuk selalu mengembangkan diri secara produktif. Toxic productivity adalah istilah lain dari overworking dan workaholic.

 

Kita akan produktif jika kita bisa melakukan hal penting secara efisien. Kalau mau produktif kita perlu fokus pada sistem, bukan pada tujuan. Jika efisiensi tercapai, produktivitas akan terjadi dengan sendirinya.

 

Dampak buruk bekerja terlalu keras adalah burnout yaitu stress kronis di tempat kerja yang nggak dikelola dengan baik. Cirinya adalah: perasaan letih, perasaan negatif tentang pekerjaan, dan berkurangnya produktivitas pribadi. Dampak jangka panjangnya mengarah pada Kesehatan fisik, emosional dan mental. Orang yang mengalaminya berujung mengambil cuti dari kantor atau bekerja lebih sedikit dari kapasitas maksimal mereka.

 

Fenomena bekerja dimana orang seringkali mengorbankan waktu dan kesehatannya disebut dengan hustle culture. Hustle culture adalah kondisi yang terjadi karena kita punya motivasi untuk bekerja melebihi batas waktu demi meraih kesuksesan. Hustle culture adalah budaya yang membuat siapapun menganut workaholism atau gila kerja, dan sekarang menjadi gaya hidup. Dampak negatifnya adalah terganggunya kesehatan mental dan emosional, kelelahan bahkan kematian. Contoh paling nyata adalah Karoshi di Jepang tahun 1969, yaitu istilah untuk kematian akibat kerja yang berlebihan. Namun kita sudah terjebak dalam siklus kerja lembur untuk memenuhi kebutuhan hidup.

 

Menjadi produktif bukan berarti kita nggak bisa beristirahat. Untuk menjadi produktif kita harus mampu mengelola diri kita, dapat membedakan waktu bersenang-senang dan waktu bekerja keras. Orang yang produktif nggak terlihat sibuk dan stres. Dia dapat mengerjakan semuanya tepat waktu dan rileks setelahnya.

Kesibukan dan kelebihan jam kerja akan merongrong kreativitas dan kognisi kita. Oleh sebab itu, kerja delapan jam sehari lebih baik daripada sepuluh jam. Produsen mobil Ford menjadi perusahaan pertama yang bereksperimen dengan delapan jam kerja per hari. Hasilnya, para pekerja menjadi lebih produktif dan margin keuntungan perusahaan berlipat ganda.

 

Selanjutnya yang perlu diperhatikan para pekerja adalah membangun work life harmony dibandingkan work life balance. Untuk mencapainya dibutuhkan persepsi dan prioritas terhadap keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan. Quiet quitting dapat menjadi upaya untuk mengembalikan kesimbangan ketika pekerjaan sudah mempengaruhi waktu personal kita.

 

Eliminasi menjadi strategi kunci bagi produktivitas kerja seseorang. Semakin banyak kita menghilangkan gangguan dalam bekerja, kita akan semakin fokus dan tenang dengan hal yang kita kerjakan.

 

 

Penulis Sinopsis: Jus Insan Berlianta S.Th. Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di SMA Kristen 1 Penabur Jakarta.   

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 10 February 2022
Upacara Pelantikan OSIS 2022
Berita Lainnya - 07 February 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 07 Februari 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 07 Februari 2022
Berita Lainnya - 24 January 2022
Kegiatan PTMT SMAK 1 Penabur Jakarta Semester II
Kegiatan PTMT SMAK 1 Penabur Jakarta Semester II
Berita Lainnya - 10 January 2022
Liburan Natal dan Tahun Baru 2021-2022
Liburan Natal dan Tahun Baru 2021-2022
Berita Lainnya - 31 January 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 31 Januari 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 31 Januari 2022
Berita Lainnya - 14 August 2021
MENDERITA KARENA IKUT YESUS
Berita Lainnya - 16 August 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 16 Agustus 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 16 Agustus 2021
Berita Lainnya - 16 August 2021
SMAK 1's Music Class Virtual Showcase Batch 1
SMAK 1's Music Class Virtual Showcase Batch 1
Berita Lainnya - 07 August 2021
BAGAIMANA KITA TAHU DISELAMATKAN DAN MASUK SORGA??
BAGAIMANA KITA TAHU DISELAMATKAN DAN MASUK SORGA??
Berita Lainnya - 31 July 2021
HIDUP KEKAL
HIDUP KEKAL
Berita Lainnya - 06 November 2020
Ayat Alkitab 6 November 2020
Berita Lainnya - 04 November 2020
Ayat Alkitab 4 November 2020
Berita Lainnya - 03 November 2020
Harta dalam waktu
Berita Lainnya - 02 November 2020
Ayat Alkitab Minggu ini 2 November 2020
Berita Lainnya - 28 October 2020
Tips Belajar Ujian Masuk Universitas
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 29 November 2021
Doa Syafaat Sebelum PAS Sem 1 2021-2022
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 25 November 2021
Perayaan Hari Guru Nasional 2021
Perayaan Hari Guru Nasional 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 24 November 2021
TEDxYouth@SmakOne 2021: Game of Pi
Pada tanggal 13 November 2021, SMAK 1 PENABUR ber...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 19 November 2021
PENGUKUHAN PENEGAK 2021
Main bola pecahin vas mama Tidak sanggup beli ya...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 16 November 2021
Kegiatan Seminar Orangtua Generasi Digital
SMAK 1 PENABUR Jakarta pada hari Sabtu, 13 Novemb...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 20 November 2020
Parent Cell Group "How to maintain healthy relati...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 07 November 2020
"Record of Youth" Persekutuan Remaja (FKPK Komple...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 05 November 2020
Pelatihan Jurnalistik 5 November 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 05 November 2020
Pelatihan Jurnalistik
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 03 November 2020
Kebaktian Online

Choose Your School

GO