Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Berita Lainnya - 25 February 2021

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata “bahasa”. Bahasa (dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya dengan kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik.  Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda dan beragam. Perkiraan jumlah bahasa di dunia yaitu antara 6.000–7.000 bahasa. Maka dari itu, bahasa merupakan aspek yang sangat penting untuk dilestarikan sebagai alat komunikasi, alat pemersatu bangsa, dan sebagai identitas suatu suku atau bangsa.

Organisasi internasional yaitu United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, atau disingkat sebagai UNESCO, menetapkan tanggal 21 Februari sebagai hari yang penting. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa ada peristiwa yang diperingati setiap tahun pada tanggal tersebut.

Hari Bahasa Ibu atau disebut sebagai International Mother Language Day adalah peringatan tahunan seluruh dunia yang diadakan pada tanggal 21 Februari untuk meningkatkan kesadaran akan keanekaragaman bahasa dan budaya serta untuk mempromosikan multibahasa.  Mari kita simak sejarah munculnya Hari Bahasa Ibu Internasional di bawah ini.

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Hari Bahasa Ibu Internasional pertama kali diumumkan oleh UNESCO pada 17 November 1999 yang secara resmi diakui oleh Majelis Umum PBB dan telah diperingati setiap tahun sejak tahun 2000. UNESCO sebagai bagian dari badan PBB mengajak seluruh negara di dunia untuk ikut merayakannya sebagai peringatan bahwa keberagaman bahasa dan multilingualisme adalah aspek yang penting.

Gagasan awal untuk merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional adalah inisiatif dari Bangladesh. Ketika Pakistan dibentuk pada tahun 1947, ia merupakan dua bagian geografis yang dipisahkan oleh India, yaitu Pakistan Timur (saat ini dikenal sebagai Bangladesh) dan Pakistan Barat (saat ini dikenal sebagai Pakistan). Kedua bagian tersebut sangat berbeda satu dengan yang lainnya dalam pengertian budaya, bahasa, dan sebagainya.

Pada tahun 1948, Pemerintah Pakistan mendeklarasikan bahasa Urdu sebagai satu-satunya bahasa nasional Pakistan meskipun bahasa Bengali atau Bangla digunakan oleh mayoritas orang yang menggabungkan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh) dan Pakistan Barat (sekarang Pakistan). Oleh karena itu, rakyat Pakistan Timur pada saat itu memprotes karena mayoritas penduduk di Pakistan Timur menggunakan bahasa Bangla sebagai bahasa ibu mereka. Rakyat Pakistan Timur menuntut agar bahasa Bangla dijadikan setidaknya salah satu bahasa nasional selain Urdu. Permintaan tersebut pertama kali diajukan oleh Dhirendra Nath Datta dari Pakistan Timur pada tanggal 23 Februari 1948 di Majelis Konstituante Pakistan. Untuk membubarkan protes tersebut, pemerintah Pakistan melarang pertemuan publik dan unjuk rasa. Namun, mahasiswa Universitas Dhaka mengatur rapat-rapat umum dengan dukungan masyarakat umum. Pada 21 Februari 1952, polisi melepaskan tembakan terhadap para demonstran tersebut. Akibatnya, beberapa mahasiswa tewas dan ratusan masyarakat lainnya terluka. Ini merupakan kejadian langka dalam sejarah dimana orang-orang  mengorbankan nyawa mereka demi bahasa ibu mereka.

Sejak itu, masyarakat Bangladesh merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional sebagai salah satu hari tragis mereka. Mereka mengunjungi Shaheed Minar, yaitu sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang para martir dan replikanya untuk mengungkapkan kesedihan, rasa hormat, dan terima kasih kepada mereka. Hari Bahasa Ibu Internasional akhirnya dijadikan hari libur nasional di Bangladesh.

Hari itu diumumkan oleh Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada November 1999 (30 C / 62). Dalam resolusi A / RES / 61/266, Majelis Umum PBB meminta negara-negara anggotanya "untuk mempromosikan pelestarian dan perlindungan semua bahasa yang digunakan oleh orang-orang di dunia" pada 16 Mei 2009. Dalam resolusi tersebut, Majelis Umum menyatakan 2008 sebagai Tahun Bahasa Internasional untuk mempromosikan persatuan dalam keanekaragaman dan pemahaman internasional melalui multibahasa dan multikulturalisme.

Resolusi bahasa internasional tersebut disarankan oleh Rafiqul Islam, seorang Bangli yang tinggal di Vancouver, Kanada. Rafiqul menulis surat kepada Kofi Annan pada tanggal 9 Januari 1998 dan memintanya untuk mengambil langkah dalam rangka menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day). Akhirnya, mereka menetapkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional untuk memperingati dan mengenang korban-korban penembakan  tahun 1952 di Dhaka selama Gerakan Bahasa.

 

Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/International_Mother_Language_Day#History

https://www.liputan6.com/global/read/3900043/21-februari-selamat-hari-bahasa-ibu-internasional

 

Editor: Angelina

Penulis: Marvella

 

 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 22 February 2024
Kegiatan Pioneering Pramuka SMAK 1 PENABUR JAKART...
Berita Lainnya - 12 February 2024
Sosialisasi Asesmen Akhir Sekolah (AAS) untuk Ora...
Sosialisasi Asesmen Akhir Sekolah (AAS) untuk Ora...
Berita Lainnya - 07 February 2024
TIM SMAK1 PENABUR Jakarta Juara 1 (Grand Champion...
TIM SMAK1 PENABUR Jakarta Juara 1 (Grand Champion...
Berita Lainnya - 06 February 2024
Penjurian Scientific Paper Competition SMAK 1 PEN...
Penjurian Scientific Paper Competition SMAK 1 PEN...
Berita Lainnya - 05 February 2024
Kebaktian Persiapan Ujian PAT Kelas XII 2024
Kebaktian Persiapan Ujian PAT Kelas XII 2024
Berita Lainnya - 09 May 2023
SIS KG MUN 2023
Berita Lainnya - 09 May 2023
When There’s a Will, There’s a Way in Makassar MU...
When There’s a Will, There’s a Way in Makassar MU...
Berita Lainnya - 10 April 2023
Sinopsis Buku: GREAT LEADERS HAVE NO RULES (Prins...
Sinopsis Buku: GREAT LEADERS HAVE NO RULES (Prins...
Berita Lainnya - 27 March 2023
Mengenal Monograph SMAK 1 PENABUR Lebih Dekat
Mengenal Monograph SMAK 1 PENABUR Lebih Dekat
Berita Lainnya - 27 March 2023
Studying Effectively Won't Be A Problem Anymore
Studying Effectively Won't Be A Problem Anymore
Berita Lainnya - 15 December 2021
Perayaan Natal XIIA5
Berita Lainnya - 15 December 2021
Kebersamaan Natal kelas XII MIPA 4
Kebersamaan Natal kelas XII MIPA 4
Berita Lainnya - 15 December 2021
Natal Bersama Kelas 12 MIPA 3
Natal Bersama Kelas 12 MIPA 3
Berita Lainnya - 15 December 2021
Bermain Bersama - Natal kelas XII MIPA 2
Bermain Bersama - Natal kelas XII MIPA 2
Berita Lainnya - 15 December 2021
Sukacita Perayaan Natal SMAK 1 Penabur Jakarta - ...
Sukacita Perayaan Natal SMAK 1 Penabur Jakarta - ...
Berita Lainnya - 13 November 2020
Ayat Alkitab 13 November 2020
Berita Lainnya - 09 November 2020
Ayat Alkitab 9 November 2020
Berita Lainnya - 06 November 2020
Ayat Alkitab 6 November 2020
Berita Lainnya - 04 November 2020
Ayat Alkitab 4 November 2020
Berita Lainnya - 03 November 2020
Harta dalam waktu
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 27 July 2021
International Physics Olympiad 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 01 June 2021
Upacara Hari Lahir Pancasila
Upacara Hari Lahir Pancasila
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 31 May 2021
Perjusa SMAK 1 PENABUR Jakarta
Perjusa
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 22 May 2021
Informasi Pemesanan Buku Kelas X Tahun Pelajaran ...
Informasi Pemesanan Buku Kelas X Tahun Pelajaran ...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 08 May 2021
Ibadah Syukur dan Pelepasan Peserta Didik Kelas X...
Ibadah Syukur dan Pelepasan Peserta Didik Kelas X...

Choose Your School

GO