Pemimpin yang tangguh di tengah pandemi

Berita Lainnya - 20 August 2020

Pemilihan MPK SMAK 1 PENABUR Jakarta: Pemimpin yang Tangguh di tengah Pandemi

(oleh Olivia Melissa Puspitarini)

Salah satu organisasi yang mengawasi kinerja OSIS dalam menjalani tugas-tugasnya adalah organisasi MPK. MPK singkatan dari Majelis Perwakilan kelas, tentu saja, beranggotakan perwakilan kelas dari semua jenjang, kelas X, XI, dan XII. Organisasi ini salah satu wadah untuk belajar sekaligus praktik kepemimpinan, bukan saja memimpin kelasnya sendiri, tetapi juga mengawasi kinerja OSIS. Siswa yang ingin menjadi MPK haruslah mempunyai jiwa kepemimpinan yang tangguh serta mampu memberikan saran atau kritikan yang membangun untuk kinerja OSIS. Oleh karena itu, tanggung jawab pengurus MPK cukup besar—diperlukan jiwa memimpin yang kooperatif dan bertanggung jawab.

Bagaimana memimpin organisasi saat pandemi? Bukankah sangat sulit, apalagi tidak bisa bertatap muka langsung? Iya, sangat sulit. Namun, pandemi ini bukan halangan untuk kita beroganisasi bahkan memimpin karena pemimpin itu harus berjiwa tangguh dan kreatif—hal itu yang harus dimiliki oleh pengurus MPK.

Pada tanggal 7 Agustus 2020, SMAK 1 PENABUR Jakarta telah mengadakan pemilihan pengurus MPK. Para kandidat pengurus MPK adalah perwakilan dari semua kelas (X, XI, XII). Setiap kelas memberikan perwakilannya sebanyak dua orang. Teknis menentukan pengurus MPK dengan cara voting yaitu dengan memilih kandidat di Google Form. Hasil voting tersebut adalah siswa atas nama Ellena Nathania, kelas XI IPS 1, menjadi Ketua MPK dan Devito Keane Stevanus, kelas XI IPA 7, menjadi wakil Ketua MPK masa jabatan 2020-2021. Pemilihan tersebut diikuti perwakilan setiap kelas dan diawasi oleh Bapak Ibu Pembina bidang Kesiswaan.

Terlepas dari itu semua, perjalanan panjang sebuah organisasi baru berlabuh, tentu akan menemui kerikil serta batu-batu besar yang mampu mematahkan semangat hingga kepercayaan. Akan tetapi, di setiap rintangan tersebut, tentu saja akan ada jalan keluar yang terbaik. Kekompakan, kepercayaan, serta tanggung jawab menjadi dasar suatu oraganisasi untuk berlabuh di tengah badai kencang, apalagi di tengah pandemi ini. Serta, pertolongan dan penyertaan Tuhan yang tiada henti-hentinya kita panjatkan. Kuat dan kokohnya suatu organisasi terletak dari pemimpin yang tangguh.

Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya. Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya. Mata yang akan terus menatap ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Dan, hati yang akan bekerja keras dari biasanya. Serta, mulut yang akan selalu berdoa.

(kata bijak dari film 5 cm)