HILANGNYA KASIH YANG SEMULA

Berita Lainnya - 29 November 2021

oleh : Pak MS

 

Jatuh cinta, berjuta rasanya
Biar siang biar malam terbayang wajahnya
Jatuh cinta, berjuta indahnya
Biar hitam biar putih manislah nampaknya …
Itu adalah satu bait dari lagu lawas, karya Titiek Puspa yang pernah dipopulerkan Eddie Silitonga tahun 1977 menggambarkan suasana hati orang yang jatuh cinta. Orang yang jatuh cinta terhadap seseorang membuat suasana hati berseri dan rasanya ingin selalu bertemu, bahkan makan sedikitpun tidak masalah yang penting selalu bersama. Kita ingat dan terbayang wajah yang kita kasihi, kebiasaan-kebiasaannya, ahh …saya tidak usah cerita karena saudara lebih banyak tahu dari pada saya. Namun seiring dengan perjalanan waktu relasi tersebut di atas kualitasnya bisa hambar menurun bahkan hilang seperti signal radio ketika kita puter radio transistor zaman dulu di daerah pegunungan. Demikianlah kualitas cinta itu ternyata bisa pudar dan hilang. Oleh sebab itu sangat banyak organizer-organizer yang menangkap itu sebagai sebuah ladang pelayanan untuk memulihkan kualitas hubungan perkawinan ataupun hubungan-hubungan personal lainnya yang kualitas relasinya mulai hambar untuk dipulihkan kembali. Demikianlah orang-orang Kristen yang tadinya sudah mati secara spiritual karena dosa ( Ef 2 ayat 1) namun rohnya dihidupkan kembali atau dilahirkan baru oleh energi kreatif dari Roh Kudus (persis seperti kuasa Firman Tuhan Yesus menghidupkan kembali Lazarus yang telah mati secara jasmani namun hidup kembali), setelah mendengar injil keselamatan yakni firman Tuhan, lalu diyakinkan Roh Kudus sebagai orang berdosa dan bertobat serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi. Semua orang Kristen yang telah mengalami fase ini, maka memasuki sebuah kehidupan baru yakni sebuah pola relasi dengan Tuhan Yesus melalui Roh Kudus yang diinstall dalam tubuh orang percaya. Awal relasi tersebut sangat indah, teristimewa saat mengalami sukacita yang melampaui akal fikiran, yakni sukacita yang bukan berasal dari dunia, sukacita bukan karena memiliki benda-benda materi, ataupun sukacita karena keberhasilan dalam hidup apalagi seperti sukacita Esau karena mendapatkan semangkok sop bubur kacang merah dari Yakub, walau menggadaikan hak kesulungannya (suatu hak yang sangat penting yang sifatnya non material dalam kultur Timur Tengah secara umum, dan khususnya bagi orang Jahudi) terhadap Yakub, tetapi sukacita yang mengalir sebagai buah yang dihasilkan Roh Kudus seperti yang disaksikan dalam Galatia 5 ayat 22 : "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan “. Inilah damai sejahtera yang bukan berasal dari dunia ini, tetapi dama sejahtera yang diberikan Kristus terhadap orang milik-Nya, melalui pekerjaan Roh-Nya seperti yang telah dijanjikan-Nya dalam Yoh 14 ayat 27 :”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”


Inilah juga sukacita yang dialamai oleh Paulus dan Silas dalam penjara, karena mengusir roh tenung dari seorang wanita peramal karena Paulus terus diikuti wanita tersebut sambil membullying-nya tiada tara di Filipi, Macedonia. Toh dalam keadaan kaki terbelenggu pada balok kayu, setelah sebelumnya mereka dicambuk, dianiaya, bajunya dirobek, dihina dan dipermalukan di depan publik , mereka sangat bersukacita dan kira-kira tengah malam Paulus dan Silas sedang berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Orang-orang tahanan yang lainnya pun sedang mendengarkan mereka menyanyi. Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang hebat sekali, sampai pondasi penjara itu pun turut bergoncang. Semua pintu penjara terbuka dan rantai-rantai yang membelenggu semua orang tahanan pun terlepas, wuihh ….benar-benar dahsyat dan beyond human understanding. Tetapi sekali lagi itu adalah sukacita karena karya Roh Kudus yang menghasilkan buah-Nya seperti kesaksian Paulus pada Galatia 5 ayat 22 tadi, dan itu hanya didapatkan oleh Paulus karena relasi yang nempel dan melekat pada Kristus serta mendengarkan suara Roh Kudus. Itulah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus ketika Dia menyampaikan perumpamaan tentang pokok anggur yang benar dan ranting-rantingnya pada Yoh 15 ayat 15-16 :”Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar”. Yesus Kristus lah pokok anggur yang benar itu, Pauluslah salah satu ranting itu dan sukacita yang tak masuk akal dunia ini yang dialami Paulus hingga bernyanyi tadilah salah satu dari buah yang banyak tadi.


Itulah kekristenan yang sejati, bahasa dunia menyebutnya Religion, tetapi sesungguhnya more than religion, tetapi Relation dengan Pribadi Yang Sangat Agung yakni Roh Pencipta alam semesta ini. Tidaklah heran begitu intim relation itu hingga kitab suci menggambarkan itu sebagai hubungan suami isteri, bahkan umat-Nya Israel disebut sebagai isteri masa muda ( Yes 54 ayat 5 ) dan Kitab nabi Hosea yang hanya seorang petani pemungut buah Ara di hutan Tekoa itu, toh dipakai Tuhan menyampaikan pesan-Nya dengan jelas menggambarkan pola relasi Allah Israel yang memiliki kekasih-Nya umat Israel yang tidak setia dan berzinah dengan allah-allah palsu.
Allah yang sama ketika ber-inkarnasi dalam diri Yesus Kristus tetap memakai metafora tersebut menggambarkan hubungan-Nya dengan gereja-Nya sebagai pola relasi mempelai pria dan mempelai perempuan (Efesus 5:25-27), bahkan kitab Wahyu 19 ay 7-9 menggambarkan pesta meriah perjamuan ikatan kekal antara Kristus dan gerejanya sebagai pesta pernikahan Anak Domba Allah dengan pengantin-Nya. Inilah dahsyatnya Christianity dimana Allah Yang Hidup turun menemui orang berdosa dan membangun pola relasi “ginosko” (relasi yang intim), sungguh berbeda dengan agama pada umumnya bahwa manusia menjalankan perintah-perintah dan berharap dengan menjalankan perintah itu manusia akan dapat menyenangkan hati Allah, tanpa pernah diyakinkan dengan pasti apakah dosa diampuni dan apakah masuk sorga atau tidak, semuanya berakhir dengan mudah-mudahan.


Tetapi seperti hubungan suami dan isteri harus dipelihara, hubungan antar teman harus dipelihara, hubungan antar pimpinan dan bawahan dipelihara, demikianlah hubungan Mempelai Pria yakni Tuhan Yesus dan mempelai perempuan atau gereja-Nya harus terpelihara, agar hubungan itu tidak retak, dan Roh yang diutus-Nya tidak berduka seperti yang disaksikan dalam Kitab Efesus 30 pada ayat-ayat berikut : Kita dapat “mendukakan Roh Kudus dengan bertindak seperti orang yang belum percaya (4:17-19), dengan menyerah kepada natur dosa kita (2:22-24), dengan berdusta (4:25), dengan kemarahan (4:32), dengan percabulan (5:3-5), bahkan menurut saya jika kita memproklamirkan Yesus Kristus bukan satu-satunya juru selamat, dan ada keselamatan di luar Kristus ialah ucapan yang membuat Roh Kudus berduka, bahkan penghinaan terhadap Bapa Sorgawi dan Yesus Kristus, bagaimana bukan penghinaan, sementara Bapak Surgawi dengan hati yang perih mengizinkan, Anak Tunggal-Nya dihina, diludahi, dianiaya, disiksa, dan akhirnya mati disalibkan karena tidak ada jalan lain untuk pengampunan dosa dan jalan ke surga kecuali melalui penyaliban Anak Tunggal-Nya, ketika Bapa disorga berfirman melalui hamba-Nya bahwa ”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus Kristus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis. 4:12), tiba-tiba kita sebagai manusia ciptaan berani berkata di luar Kristus ada keselamatan ???? Kalau ada orang yang mengaku Kristen dan memproklamirkan di luar Kristus ada keselamatan, ada pengampunan dosa, ada jalan lain ke-surga, maka pasti bukan Roh Kudus yang mengajari dia, sebab pengajaran Roh Kudus selalu parallel dengan Firman Tuhan di Alkitab, pasti yang mengajarinya roh dunia ini, dan orang itu bukan Kristen jangan kita dengarkan orang tersebut dan kita tutup telinga rapat-rapat, dia Luciferian.


Kembali pada pola relasi tersebut di atas, maka kasih yang tadinya hangat, penuh sukacita sebagai buah Roh Kudus, bisa hambar dan dingin suam-suam kuku. Persis seperti suami yang berbicara kepada isteri, isteri masih menyahut tetapi perhatian utamanya pada keasyikan membangun relasi dengan orang lain di facebook lewat gawai di tangannya, lama-kelamaan suasana seperti ini bisa memutuskan hubungan.
Hal seperti inilah yang dialami oleh gereja Efesus yang dicela Tuhan Yesus lewat surat Rasul Yohanes pada kitab Wahyu 2 ayat 4 : Namun demikian Aku menegur engkau dengan keras, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.


Dalam kedua ayat sebelumnya , Tuhan tidak mengabaikan apa yang sudah dilakukan oleh jemaat di Efesus dalam pelayanan mereka. Mereka bekerja keras, tekun dalam melakukan sesuatu pekerjaan, mereka tidak kompromi dengan kejahatan dan tradisi-tradisi/kebudayaan yang salah, yang tidak paralel dengan Firman Tuhan. Jelaslah bahwa jemaat Tuhan di Efesus adalah orang-orang yang terlihat berdedikasi dan berkualitas secara lahiriah-gerejawi. Bukan hanya itu mereka juga sangat keras berjuang dalam menghadapi rasul-rasul palsu dan ajaran sesat (Wahyu 2:2), dan mereka berjuang membuktikan bahwa hanya pengajaran yang dibawa rasul Tuhan yang benar, dan membongkar doktrin-doktrin yang salah.
Yesus tidak menyalahkan jemaat Efesus karena kurangnya pekerjaan baik,secara formal jemaat itu tidak menyangkal Kristus, mereka masih beribadah ke gereja, berdoa, melakukan pelayanan, namun jemaat tersebut tidak melakukan semuanya itu karena kasih kepada Tuhan, tetapi semata-mata berdasarkan tuntutan program, target yang harus dicapai, visi-misi yang sudah dituliskan gereja Efesus, semuanya berdasarkan rutinitas dan hanya sekedar menjalankan kewajiban saja.
Dan semuanya itu tidak berkenan kepada Allah, sebab Dia ternyata menginginkan kita mengasihi Dia, itulah juga yang dituliskan Paulus dalam 1 Korintus 13 ayat 3, sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”


Aku berfikir, teguran ini juga berlaku bagi saya , betapa pada masa-masa tertentu saya juga melakukan aktifitas spiritual seperti baca alkitab,berdoa , dan lain-lain tetapi semuanya terasa seperti kewajiban dan rutinitas bukan rasa kasih kepada Tuhan, padahal Dia menginginkan kita mengasihi-Nya dengan segenap hati, fikiran dan akal budi kita.
Yesus berkata kepada gereja Efesus, Namun demikian aku mencela engkau …, apakah Tuhan juga berkata hal yang sama kepada kita ? Kalau ya …wahh gawat !
Saya jadi teringat akan kisah Maria dan Marta dalam Lukas 10,38-42, ketika Yesus mampir ke-rumah mereka di Kampung Bethania, Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Bagi Marta, pelayanan telah menggantikan meluangkan waktu dengan Yesus, Marta berfokus pada dirinya sendiri. Sebaliknya Maria telah menjadikan Yesus sebagai pusat perhatian-Nya, bukan berpusat pada dirinya. Maria lebih memikirkan perkara-perkara yang di atas daripada masalah-masalah duniawi seperti difirmankan dalam, Kolose 3 ayat 1-4 :“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.”


Mungkinkah kita seperti Martha yang sibuk dengan aktifitas keagamaan melakukan ini dan itu, tetapi mengabaikan waktu menyendiri bersama Tuhan ? Ketika kita mengutamakan aktifitas keagamaan daripada meluangkan persekutuan pribadi dengan Yesus, maka kita telah mengambil bagian paling garing dalam hidup ini, kita telah memprioritaskan hal yang tidak essensial. Apa yang terpenting dan paling essensial serta tak tergantikan ialah meluangkan waktu di kaki Tuhan, dalam doa, memuji-Nya, membaca Firman, mendengarkan serta merenungkan, itu adalah bagian yang terpenting yang disukai-Nya. Itulah selalu yang dilakukan-Nya sebelum melakukan pemberitaan injil, menyembuhkan orang sakit, dan berbagai pelayanan lainnya seperti disaksikan Markus 1 ayat 35 : Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Jadi meluangkan waktu bersama Bapa-Nya itulah yang paling utama, berikutnya pelayanan.


Yesus membutuhkan makan saat istirahat di rumah Marta, tapi itu bukan prioritas utama, karena angin di sekitar rumah Martha juga bisa diubah menjadi butir-butir gandum yang bertransformasi jadi roti untuk jadi makanan mereka saat itu, seperti Dia mengubah air jadi anggur tidak susah bagi Dia melakukannya, tetapi satu yang perlu dalam hidup ini mengasihi Allah di atas segalanya, setelah itu maka semuanya yang lain akan ditambahkan.


Ketika saya menyadari hal itu, maka sayapun bertanya apakah saya juga telah kehilangan kasih yang semula ? Tetapi syukurlah, Tuhan memberikan jalan keluar bagi jemaat Efesus dan tentu jalan keluar bagi kita yakni bertobat dan melakukan lagi apa yang semula dilakukan sehingga kasih yang semula dapat didapatkan kembali. Bapa surgawi ampunilah kami betapa sering menomorduakan-Mu dalam hidup kami, perbaharuilah kami dengan kasih yang semula, terima kasih atas kasih dan anugerah keselamatan-Mu, dalam Yesus kami berdoa. Amin !

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 31 January 2024
Upacara Pelantikan Pengurus OSIS Tahun 2024/2025
Berita Lainnya - 31 January 2024
The Election of Ranger and Rover Mate 2024
The Election of Ranger and Rover Mate 2024
Berita Lainnya - 17 January 2024
Kegiatan Pelantikan Padana Ambalan SMAK 1 PENABUR...
Kegiatan Pelantikan Padana Ambalan SMAK 1 PENABUR...
Berita Lainnya - 17 January 2024
SMAK 1 PENABUR JAKARTA Turut Serta Mensukseskan P...
SMAK 1 PENABUR JAKARTA Turut Serta Mensukseskan P...
Berita Lainnya - 10 January 2024
Pemilihan Pradana Putri dan Putra Ambalan SMAK 1 ...
Pemilihan Pradana Putri dan Putra Ambalan SMAK 1 ...
Berita Lainnya - 21 February 2023
BERPETUALANG MENCARI ILMU BERSAMA PERPUSTAKAAN SM...
Berita Lainnya - 15 February 2023
Parent Cell Group (PCG) sesi 1 SMAK 1 PENABUR Jak...
Parent Cell Group (PCG) sesi 1 SMAK 1 PENABUR Jak...
Berita Lainnya - 15 February 2023
Sinopsis Buku: Kita Tidak Mungkin Bisa Menyenangk...
Sinopsis Buku: Kita Tidak Mungkin Bisa Menyenangk...
Berita Lainnya - 03 February 2023
Seminar Motivasi Kelas XII 2023
Seminar Motivasi Kelas XII 2023
Berita Lainnya - 01 February 2023
Kegiatan LDK OSIS Pengurus OSIS SMAK 1 PENABUR Ja...
Kegiatan LDK OSIS Pengurus OSIS SMAK 1 PENABUR Ja...
Berita Lainnya - 15 December 2021
Games – Natal Kelas X MIPA 2
Berita Lainnya - 15 December 2021
Berbagi Kisah Natal Kelas X MIPA 5
Berbagi Kisah Natal Kelas X MIPA 5
Berita Lainnya - 13 December 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 13 Desember 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 13 Desember 2021
Berita Lainnya - 06 December 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 6 Desember 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 6 Desember 2021
Berita Lainnya - 01 December 2021
SMAK 1's Music Class Virtual Showcase Batch 2 (1)
SMAK 1's Music Class Virtual Showcase Batch 2
Berita Lainnya - 27 October 2020
Aku benci nyontek!
Berita Lainnya - 26 October 2020
Tips Menyiapkan Lingkungan Belajar Nyaman Selama ...
Berita Lainnya - 26 October 2020
Ayat Alkitab 26 Oktober 2020
Berita Lainnya - 19 October 2020
Ayat Alkitab 19 Oktober 2020
Berita Lainnya - 12 October 2020
Ayat Alkitab 12 Okt 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 25 August 2021
Workshop Pekan I-Project SMAK 1 PENABUR
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 23 August 2021
Science Club Tahun Ajaran 2021-2022
Science Club Tahun Ajaran 2021-2022
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 19 August 2021
KEGIATAN BERJEMUR DI SELA-SELA PERAYAAN HARI KEME...
KEGIATAN BERJEMUR DI SELA-SELA PERAYAAN HARI KEME...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 19 August 2021
Acara Perayaan 17 Agustus SMAK 1 PENABUR Jakarta
Acara Perayaan 17 Agustus SMAK 1 PENABUR Jakarta
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 17 August 2021
Upacara Kemerdekaan RI ke-76 di SMAK 1 PENABUR Ja...
Upacara Kemerdekaan RI ke-76 di SMAK 1 PENABUR Ja...

Choose Your School

GO