Memang Budaya Lokal dengan Identitas Bangsa Memiliki Hubungan?
WEB CONTENT - 26 January 2024
Memang Budaya Lokal dengan Identitas Bangsa Memiliki Hubungan?
Memang budaya lokal dengan identitas bangsa memiliki hubungan? Tentu saja tetapi pertama-tama mari kita lihat definisi identitas bangsa menurut KBBI, menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, identitas nasional adalah “ciri atau jati diri yang dapat membedakan satu individu dengan individu lain sehingga tidak ada satu pun individu yang sama persis dengan individu lainnya” dengan kata lain, sebuah negara tidak lengkap tanpa adanya identitas bangsa seperti Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki identitas bangsa sendiri, salah satunya adalah sifat bergotong-royong orang Indonesia yang mengamalkan pancasila sila ke 3. Sejak kecil kita selalu diajarkan untuk menolong sesama orang lain, tanpa melihat suku, kulit, ras, agama, dan budaya. Lantas dari manakah sifat bergotong-royong ini datang?
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi Republik Indonesia, salah satu contoh dari tradisi gotong-royong di Indonesia datang dari suku Toraja yang menamakan tradisi gotong-royong dengan nama “Rambu Solo”. Rambu Solo merupakan tradisi upacara pemakaman yang sudah cukup terkenal dan melibatkan banyak orang dalam proses upacara pemakamannya, masyarakat Toraja juga menganggap bahwa
kesempurnaan upacara Rambu Solo menentukan arah arwah orang yang meninggal, contohnya bisa saja arwahnya menjadi arwah pelindung, gentayangan, atau pun arwah setingkat dewa. Upacara Rambu Solo ini pun juga sudah dilakukan sejak abad ke-9 masehi, sehingga membuat Rambu Solo menjadi salah satu contoh budaya lokal yang memperkuat identitas bangsa.
Selain Rambu Solo juga ada contoh tradisi gotong-royong yang berasal dari Jawa yang bernama Sinoman. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi Republik Indonesia, Sinoman adalah tradisi yang identik dengan pernikahan. Biasanya ibu-ibu akan membantu dengan menyiapkan makanan dan pemuda akan membantu dengan menyiapkan tenda, meja, dan kursi untuk tamu. Namun, ketika tamu-tamu pernikahan berdatangan maka para Sinoman khususnya akan bertindak layaknya pramusaji.
Dari 2 contoh tersebut kita bisa membuat beberapa kesimpulan tentang asal usul budaya bergotong-royong di Indonesia yaitu :
- Budaya bergotong-royong sudah ada sejak lama dan diajarkan secara turun-temurun
- Budaya bergotong-royong banyak kita jumpai di suku-suku yang ada di
Praktik bergotong-royong oleh orang Indonesia sudah dilakukan dan diajarkan kepada generasi selanjutnya secara turun-temurun. Sehingga membuat salah satu identitas bangsa Indonesia yaitu suka bergotong royong. Sebenarnya bergotong-royong itu adalah hal yang mudah tetapi masih ada orang Indonesia yang tidak suka bergotong-royong. Maka dari itu Siswa-siswi SMPK PENABUR ayo terus mempertahankan budaya bergotong- royong, karena walaupun tindakan ini terlihat sepele tetapi tindakan inilah yang membangun NKRI tercinta.
(Link YouTube: https://youtu.be/Y3sgKMjYlxs)
Tim 1 : Brigitha Dina, Naiya Kayla, dan Yosia Kevin
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur