Cyberbullying? Cyberharrasment? Kecanduan Gawai? Bagaimana Pendidikan Indonesia di Masa Mendatang?
WEB CONTENT - 16 January 2023
Cyberbullying? Cyberharrasment? Kecanduan Gawai? Bagaimana Pendidikan Indonesia di Masa Mendatang?
Sebagian besar dari kita pasti pernah merasakan suka duka menimba ilmu di sekolah. Tahukah kamu apa itu sekolah? Sunarto (2009) mengatakan, “Sekolah merupakan bangunan atau Lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat memberi dan menerima pelajaran.” Kita pasti pernah menemui suatu permasalahan di lembaga seperti sekolah. Salah satunya dilansir dari https://gurubelajar.id/masalah-pendidikan-di-indonesia-2022/, terdapat banyak isu atau masalah pendidikan di Indonesia. Mulai dari kecanduan gawai , kekerasan terhadap anak di sekolah, pendidikan yang tidak merata, kemirisan moral dan lain sebagainya. Bagaimana kah nasib pendidikan Indonesia di masa mendatang? Apakah akan ada perubahan atau sebaliknya?
Di zaman yang serba instan ini, kita semua dituntut untuk dapat menggunakan teknologi yang ada. Terlebih dengan munculnya pandemi Covid-19 yang membuat segala hal dilakukan secara online. Mulai dari bermain, berkomunikasi, berbelanja, serta kegiatan belajar dan mengajar semua dilakukan secara online. Tentu saja dengan adanya budaya serba online ini kita akan dipermudah dalam berbagai hal. Banyak juga manfaat yang kita rasakan, misalnya melatih keterampilan kewirausahaan. Namun manfaat tersebut dapat kita terima jika kita dapat menggunakan teknologi itu dengan baik. Sangat disayangkan, teknologi ini banyak sekali disalahgunakan. Hal ini didukung dari laman REPJOGJA (https://repjogja.republika.co.id/berita/qoz5a1384/kecanduan-gawai-pada-anak-meningkat-saat-pandemi-covid19 23 Februari2021), remaja berusia 11-17 tahun cenderung kecanduan bermain gadget karena tidak dapat memanfaatkan teknologi dengan baik.
Selain timbul sikap ketergantungan, maraknya media sosial akibat pandemi covid-19 membuat banyak remaja yang melakukan cyber bullying. Menurut Zaki Zubaidi dari laman JATIMNOW pada tanggal 23 Juni 2022, presentase cyber bullying selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dilansir dari (https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191205133925-284-454419/41-persen-siswa-di-indonesia-pernah-jadi-korban-bullying,) terdapat 41% pelajar Indonesia yang menjadi korban bullying di sekolah. Hal ini diakibatkan karena kurangnya edukasi mengenai bullying terhadap pelajar di Indonesia. Selain bullying, pelecehan seksual juga menjadi marak dilakukan di media sosial akibat penyalahgunaan teknologi dan berdampak langsung di lingkungan sekolah. Pelecehan seksual yang dilakukan secara online juga dapat disebut sebagai cyber harassment. Salah satu faktor penyebab maraknya cyber harassment ialah kemudahan anak di bawah umur untuk mengakses konten – konten dewasa, dan itu bisa berdampak kepada moral anak Indonesia sejak dini.
Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu, melakukan penyuluhan tentang cyberbullying, meningkatkan program 3T secara merata, membuat buku dan video mengenai mengajar yang kreatif dan memberikannya kepada tenaga pendidik saat mengikuti pelatihan, menyumbangkan barang elektronik layak pakai sebagai penunjang pembelajaran bagi yang membutuhkan, memberikan pelatihan kepada anak didik dan pendidik mengenai teknologi yang berkembang saat ini.
Karena begitu banyak fenomena pendidikan yang terjadi, hal ini memberikan pandangan kepada kita mengenai pendidikan masa depan. Aksi nyata yang dapat kita dan kami lakukan sebagai peserta didik BPK Penabur Jakarta untuk menyongsong pendidikan masa mendatang yaitu: 1. Mengembangkan bakat dan minat yang ada, 2. Melek akan teknologi yang sedang berkembang dan menggunakannya dengan bijak, 3.Up to date dengan berita yang ada dan tidak terpengaruh dengan berita hoax, 4.Peka akan lingkungan sekitar, 5. Dan yang terpenting ialah takut akan Tuhan, karena takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Kami berharap pendidikan Indonesia di masa depan dapat beradaptasi dengan kemajuan yang ada, namun tetap berpegang pada moral bangsa.
Tim 2
Pendamping : Rondang Widya H Sihotang, M.Pd
Penulis : Ruth Monica Jelita dan Yosia Kevin Senata
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur