Budaya Bekasi Sunda-Betawi

WEB CONTENT - 26 January 2024

Di salah satu kota di Indonesia yaitu Bekasi yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan berdekatan dengan Jakarta. Sehingga sering membuat banyak orang bertanya tentang kultur dan masyarakat Bekasi. Apakah berasal dari Sunda atau Betawi ? Tetapi sering terdengar masyarakat terutama para remaja di Bekasi menggunakan bahasa yang kerap menggunakan bahasa Sunda dan bahasa Betawi dan bahkan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari hari. Sebenarnya Betawi dan Sunda merupakan suku yang berbeda, tetapi seiring berkembangnya zaman para remaja mulai membawa perubahan yang besar. 

 

Banyak bahasa yang telah tercampur menjadi kesatuan dan menjadi bahasa khas Bekasi. Contohnya seperti “Bagen aku mah dikata apa aja” dimana kata bagen berasal dari bahasa Betawi, bagen artinya biarin. Sedangkan mah berasal dari bahasa Sunda yang artinya mau. Dari kalimat tersebut kita dapat melihat bahwa bahasa Bekasi menyerap dari bahasa daerah lainnya. 

 

Karena menyerap bahasa yang berbeda lainnya, banyak bahasa Bekasi yang sulit untuk diidentifikasi bahasa mana yang menjadi kata kunci kalimat tersebut. Hal tersebut terjadi karena Bekasi adalah kota tujuan urbaniasi sehingga diksi dan kata-kata yang diucapkan warga bekasi sering kali condong mirip bahasa dan dialek betawi atau sunda.

 

Ternyata asal usul bahasa Bekasi ialah perpaduan antara bahasa Sunda dan Betawi lho. Alasannya karena pada zaman dahulu, Bekasi memiliki mayoritas penduduk etnis Sunda dan Betawi. Orang asli Bekasi umumnya berbicara dengan bahasa Sunda dengan campuran dialek betawi.

 

Faktor Pendukung

Pada akhirnya ada beberapa faktor yang mendukung kebertahanan sebagai kearifan lokal masyarakat etnis Betawi Bekasi. Adapun faktor pendukung tersebut, yaitu…

  1. Adanya partisipasi masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam proses kegiatan paketan menjadi salah satu kunci untuk menjaga dan melestarikan warisan Budaya.

  1. Adanya kerjasama. 

Kerjasama sangatlah penting dalam keberlanjutan sebuah kegiatan . Kegiatan kemasyarakatan dapat dilihat efektif atau tidak ditentukan dengan faktor-faktor yang bersifat prinsipil dalam kegiatan tersebut. Salah satunya yaitu kerjasama dalam kegiatan. Di mana kerjasama seluruh unsur masyarakat didasarkan pada sistem kerjasama yang baik. kepercayaan dalam masyarakat sangat diperlukan dalam proses menjaga dan melestarikan kearifan lokal  bagi etnis Betawi Bekasi

  1. Adanya rasa kepercayaan dalam masyarakat.

Adanya kepercayaan ini maka akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang baik. Tidak ada kecurigaan antara sesama masyarakat, justru yang ada rasa saling tolong menolong untuk terlaksananya suatu kegiatan tertentu. Selain adanya faktor yang membuat paketan bertahan hingga saaat ini, rupanya paketan juga memiliki faktor hambatan dan gangguan yang dapat membuat paketan tidak lagi bertahan atau hilang dalam kebudayaan masyarakat etnis Betawi Bekasi.

 

Selain adanya faktor yang membuat  budaya tersebut bertahan hingga saat ini, rupanya juga memiliki faktor penghambat atau pengganggu yang dapat membuat hilangnya kebudayaan masyarakat etnis Betawi Bekasi. Adapun faktor penghambat, yaitu

1. Sikap praktis.

Sikap praktis disini maksudnya adalah sikap yang serba cepat dan tidak mau susah. Pada konteks, rupanya sebagian masyarakat karena kesibukan aktivitas sosial yang lain atau kerja, kemudian membuat sebagian dari mereka saat ada kegiatan hanya cukup memberikan bantuan uang tanpa terlibat secara fisik dalam kegiatannya. 

2. Pengaruh modernisasi dan globalisasi.

Di era modernisasi dan globalisasi yang melanda hampir seluruh kehidupan masyarakat Kota Bekasi menjadi tantangan tersendiri bagi budaya-budaya lokal Betawi Bekasi, khususnya budaya tersebut. Wujud dari modernisasi dan globalisasi dapat dilihat dari pembangunan fisik Kota Bekasi, perkembangan dunia internet, serta berbagai produk teknologi

3. Pengaruh budaya masyarakat pendatang.

Seiring perkembangan Kota Bekasi dan beberapa daerah lainnya disekitar Kota Bekasi, membuat masyarakat dari luar Kota Bekasi berdatangan untuk bekerja atau bertempat tinggal. Kondisi ini tentu mempengaruhi interaksi budaya yang ada.

 

Kota Bekasi kini menjadi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri di Provinsi Jawa Barat. Hal inilah yang kemudian secara perlahan membuat kehidupan sosial dan budaya di Kota Bekasi ikut mengalami perubahan sosial. Modernisasi dan globalisasi selain memiliki dampak positif, juga ternyata memiliki dampak negatif.

 

Dampak Positif : 

  1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemajuan ekonomi, pendidikan & kesehatan.
  2. Meningkatkan keragaman budaya melalui pertukaran unsur-unsur budaya antar masyarakat.
  3. Meningkatkan toleransi dan kerjasama antar kelompok sosial atau antar negara melalui saling pengertian dan penghargaan. 

 

Dampak Negatif : 

  1. Mempengaruhi cara pandang dan perilaku mengenai Budaya Bekasi Sunda-Betawi.
  2. Membuat identitas budaya pada Kota Bekasi menjadi semakin bergeser.
  3. Implikasi modernisasi dan globalisasi pada kehidupan masyarakat Kota Bekasi.

 

Setelah mengetahui apa saja dampak- dampak nya, apakah kalian penasaran dengan contoh kebudayaan nya? Jika penasaran, yuk kita lihat apa aja sih kebudayaan yang masih memiliki pencampuran antara “Betawi” dan “Sunda”.

  1. Bandeng Rorot

Bandeng Rorot

Berbeda dengan ciri khas Kota Semarang yang memiliki “Bandeng Presto”, “Bandeng Rorot” merupakan makanan khas Kota Bekasi dimana duri-duri pada ikan bandeng tersebut telah dipisahkan dari daging dan kulitnya.

 

  1. Bir Pletok

Bir Pletok

“Bir pletok” ini merupakan minuman khas dari Betawi. Karena masyarakat Bekasi juga banyak yang keturunan Betawi, maka “Bir Pletok” ini juga menjadi salah satu minuman khas Bekasi.

  1. Dodol Bekasi

Dodol Bekasi

Dodol ini hanya muncul di waktu tertentu saja, misalkan pada Lebaran, Pernikahan, dan Sunatan. Hal ini dikarenakan waktu pembuatannya yang relatif lama dan ketersediaan alat yang sangat minim.

  1. Kue Akar Kelapa

akar kelapa

Kue ini bernama “akar kelapa” karena bentuknya yang menyerupai bentuk akar kelapa. Namun ada juga yang menyebutnya “Kue Procot”, disebabkan cara pembuatannya yang harus dicetak berbentuk tabung kecil kemudian disodok dengan alat sehingga adonan harus diprocotkan untuk dapat keluar masuk ke minyak panas.

 

  1. Kue Geplak

kue geplak

Kue yang satu ini juga biasa ditemukan pada saat lebaran dan menjadi hantaran kue pernikaha masyarakat Bekasi.

 

  1. Kue Rengginang

rengginang

Berbeda dengan Kue Gipang, Kue Rengginang ini terbuat dari beras yang setelah diolah kemudia dijemur dan digoreng hingga mengambang.

  1. Kue Wajik

kue wajik

Kue ini hampir sama dengan Kue Geplak yang terbuat dari tepung beras, hanya saja kue ini biasanya disajikan dengan aneka warna dan rasanya sangat manis.

  1. Tape Uli

uli

Makanan ini terbuat dari ketan yang difragmentasikan, seperti halnya tape singkong.

 

Pendapat Remaja Mengenai Budaya Bekasi 

Banyak remaja  yang mengatakan bahwa budaya Bekasi  harus menumbuhkan keyakinan untuk mampu bangkit & harus mempunyai keberanian.

Dengan kata lain, tantangannya adalah harus mulai membangun jaringan komunikasi, baik dengan industri dan masyarakat. Contohnya  dengan peraturan daerah yang sudah cukup kuat untuk melindungi. Karena pemerintah daerah lain tidak bisa mengklaim lagi.

Beberapa remaja  juga mengatakan kebudayaan Bekasi berkembang berdasar sikap masyarakatnya yang terbuka, sehingga banyak pengaruh daerah lain masuk. Persoalan lain yang perlu diantisipasi adalah adanya “ancaman” daerah lain yang  akan megklaim beberapa kesenian tradisi Bekasi sebagai bagian dari tradisinya.

 

Masa Depan Kota Bekasi

Kota Bekasi memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan berbagai upaya perencanaan dan pembangunan yang tepat, Bekasi dapat menjadi salah satu kota yang lebih berkelanjutan dan nyaman untuk ditinggali. 

Sebenarnya Betawi dan Sunda merupakan suku yang berbeda, tetapi seiring berkembangnya zaman para remaja mulai membawa perubahan yang besar.

Karena menyerap bahasa yang berbeda lainnya, banyak bahasa Bekasi yang sulit untuk diidentifikasi bahasa mana yang menjadi kata kunci kalimat tersebut.

Persoalan lain yang perlu diantisipasi adalah adanya “ancaman” daerah lain yang  akan megklaim beberapa kesenian tradisi Bekasi sebagai bagian dari tradisinya.

 

Terima Kasih sudah membaca artikel ini. Semoga informasi & ilmu yang kami berikan berguna bagi kita semua. 

Tuhan Yesus Memberkati

 

 

Nathania Shallom Sibarani & Fidela Alena Paramesti Loppies

Siswi Kelas 7E SMPK PENABUR Summarecon Bekasi

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA - 28 September 2020
BINA IMAN SMPK PENABUR JAKARTA
BERITA - 01 October 2020
Perenungan Kesaktian Pancasila
BERITA - 06 October 2020
Kebaktian siswa Hari Selasa, 6 Oktober 2020
BERITA - 10 October 2020
Webinar "Kompak Bersama Anak Saat PJJ,
BERITA - 12 October 2020
Upacara dan Pelantikan Pengurus OSIS SMPK Penabur...
BERITA - 09 April 2021
Ibadah dan Perayaan Paskah Keluarga Besar SMPK PE...
BERITA - 10 April 2021
kunjungan kasih ke Panti Asuhan Yayasan KAMI "Kom...
Dalam rangkaian ungkapan syukur Paskah, dengan se...
BERITA - 10 April 2021
KKO Topik ke-2
Halo Bapak Ibu Orang Tua Siswa kelas 7 Salam seh...
BERITA - 29 April 2021
ELIB SMPK PENABUR Summarecon Bekasi
ELIB SMPK PENABUR Summarecon Bekasi
BERITA - 13 May 2021
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H
BERITA - 27 September 2022
PENABUR Edu Summit 2022
BERITA - 19 January 2023
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN INDONESIA DI MASA DEPAN
Adanya kemajuan dan perkembangan pada bidang ilmu...
BERITA - 19 January 2023
Learning Management System, Primadona di Kala Pem...
Learning Management System, Primadona di Kala Pem...
BERITA - 27 July 2023
PENABUR SPECTACULAR
Masa Penerimaan Siswa Baru TA 2024/2025 BPK PENAB...
BERITA - 29 July 2023
Talkshow "Cyber Security Awareness: Let's Protect...
BEST Parents, Sambut TA 2023-2024 dengan kesadara...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 10 October 2020
WEBINAR ORANG TUA SISWA SMPK PENABUR Summarecon B...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 13 October 2020
Bebras Computational Thinking Challenge
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 23 October 2020
tips & trik komunikasi guru dan siswa selama PJJ
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 26 October 2020
ACARA LAUNCHING BUKU BERANI BERUBAH
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 09 December 2020
FUN WITH CHESS♟️♟️♟️
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 24 December 2021
Christmas for this past 2 years has been differen...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 24 January 2022
Talkshow Siswa "YES GENERATION"
Talkshow Siswa
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 25 January 2022
Talkshow & Workshop "ACE Carnival"
#Talkshow & Workshop "ACE Carnival"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 24 February 2022
PENDAFTARAN AGEN REFERRAL PENABUR 1
PENDAFTARAN AGEN REFERRAL PENABUR 1
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 31 August 2022
Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning memungkinkan peserta didik...

Choose Your School

GO