Pay it Forward - Kebaikan yang Bermutasi
Berita Lainnya - 08 February 2021
Kutipan cerita :
Seorang ibu paruh baya sedang berbelanja di salah satu supermarket yang berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya. Sesaat setelah memasukkan barang-barang belanjaannya dan tiba di kasir serta scan barcode barang sudah dilakukan, ibu tersebut baru menyadari bahwa ia lupa membawa uang cash begitu juga dengan kartu debet nya dan ia kebingungan sampai rasa panik menyergapnya. Sesaat kemudian, seorang gadis berusia sekitar 25 tahun menyapa ibu tersebut dan berkata kepada petugas kasir bahwa ia yang akan membayarkan barang-barang ibu tersebut. Ibu tersebut terkagum sekaligus terharu dan mengatakan bahwa ia akan men-transfer uang yang telah dikeluarkan gadis tersebut. Namun si gadis hanya berkata “Bu, tidak apa-apa. Mari diteruskan kepada orang yang membutuhkannya kelak, Bu”
Kebaikan adalah perilaku yang membawa dampak positif bagi sesama, disekeliling ataupun masyarakat luas. Kebaikan yang tertanam pada individu dimulai dari diri individu itu sendiri. Diagram berikut menggambarkan struktur interaksi manusia dengan lingkungan berdasarkan kerangka teori Morrison dan Gladhart pada tahun 1962.
Gambar : Diagram Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Interaksi manusia dengan lingkungan mendukung pola kebaikan yang tercipta pada individu itu sendiri. Setiap manusia memiliki hati yang baik adanya. Faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan akan memengaruhi pola perilaku seseorang termasuk dalam menyebarkan kebaikan. Komponen fisik terdekat dengan individu ialah keluarga. Secara definitif, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Keluarga dalam tatanannya memiliki beberapa fungsi diantaranya budaya. Budaya sangatlah fundamental dalam diri individu. Sosialisasi dan interaksi, penerapan norma-norma, pola perilaku dalam tiap tahap perkembangan anak sampai kepada kebiasaan-kebiasaan yang membudaya berasal dari keluarga. Interaksi ini berlanjut kepada Lingkungan sosial dan alam disekitar manusia, dimana manusia mulai memiliki relasi yang luas dengan lingkungan disekitarnya.
Apabila dihubungkan dengan kebaikan, maka tingkat kebaikan yang disebar manusia juga sama seperti diagram yang digambarkan di atas. Artinya, kebaikan tersebut akan bermutasi menjangkau tingkatan-tingkatan yang lebih luas.
Gambaran chart di atas, memaparkan bahwa kebaikan-kebaikan dalam berbagai bentuk atau varian akan semakin berkembang seiring semakin luas tingkatan relasi antar individu dengan lingkungan.
Kutipan cerita singkat di atas memberikan suatu pesan tersendiri bahwa suatu kebaikan tidak mengenal 5W,1H (What, Where, When, Why, Who dan How). Ketika suatu kebaikan tersebut melingkupi, maka hal tersebut akan menjadi mata rantai yang kontinu. Diawali dari hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebaikan tidaklah selalu menganut pay it back dimana kebaikan yang diterima kemudian dibalaskan kepada orang yang pernah memberi kebaikan itu. Seperti cuplikan lagu dari “kasih ibu” yakni ; hanya memberi, tak harap kembali. Bukan hanya prinsip dalam tabur tuai dimana ketika menabur benih baik maka akan menuai kebaikan, Pay It Forward memberikan suatu hubungan yang berkelanjutan dalam hal-hal yang positif. Seperti mulai dari berbagi kepada sesama. Berbagi senyum yang merupakan suatu bentuk motivasi terhadap rekan, berbagi pengalaman dan ilmu, ber-empati kepada saudara, rekan dan masyarakat luas yang membutuhkan pertolongan, tidak semata hanya dalam bentuk uang saja, sehingga tidak perlu sampai memiliki “kekuasaan” dulu baru berbagi kebaikan. Apapun hal positif yang dapat kita bagikan, akan menjadi pendorong untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. (Desy Nicola)
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
