PACARAN PADA MASA REMAJA
Berita Lainnya - 30 September 2021
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja dan perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan fisik tersebut. Kematangan biologis menyebabkan remaja memiliki dorongan-dorongan seksual. Akibatnya timbul minat pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah seksual dan ketertarikan terhadap lawan jenis. Remaja memiliki minat untuk terlibat dalam aktivitas sosio-seksual seperti berpacaran.
Berpacaran tidak hanya sesuatu yang dilakukan semata-mata karena ketertarikan seseorang terhadap lawan jenis, tetapi juga merupakan sesuatu yang diharapkan atau dituntut dari remaja karena berpacaran merupakan bentuk hubungan yang populer di masa remaja. Biasanya tuntutan itu berasal dari teman-temannya yang sangat mempengaruhi tingkah laku seorang remaja. Akhirnya…. Remaja dan Berpacaran menjadi dua hal yang selalu terkait dan sulit dipisahkan.
Apa itu Berpacaran?
Pacaran adalah proses mengenal dan memahami lawan jenis dan belajar membina hubungan yang lebih dekat (berkomunikasi dan menyelesaikan konflik) sebagai persiapan sebelum menikah.
Tujuan Pacaran?
Tujuan pacaran seringkali berbeda-beda tergantung masa perkembangan seseorang. Pada masa remaja, tujuan pacaran lebih pada status dan upaya mendapatkan kesenangan. Karena ada unsur menyenangkan diri inilah biasanya belum ada unsur tanggung jawab dan komitmen di dalamnya.
Tahapan Pacaran
- Tahap Ketertarikan
Tantangan untuk tahap ini adalah mendapatkan kesempatan untuk menyatakan ketertarikan dan mengenali orang lain. Sumber ketertarikan terhadap lawan jenis sangat bervariasi,antara lain : penampilan fisik, kemampuan, karakter/sifat, materi dll.
- Tahap Ketidakpastian
Terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti, tepat atau tidaknya pasangan. Tantangannya adalah menerima ketidakpastian ini sebagai suatu yang wajar dan jangan goyah. Adalah normal jika mendadak ragu apakah melanjutkan hubungan dengan oran ini atau tidak. Tanpa memahami tahap ini, maka seseorang laki-laki mudah berpindah hati.
- Tahap Komitmen dan Keterikatan
Pada tahap ini kita ingin kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita menginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusus tanpa harus bersaing dengan orang lain.
- Tahap Keintiman
Mulai merasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk mengendorkan pertahanan kita dan berbagi lebih mendalam dibandingkan masa sebelumnya. Tahap ini merupakan kesempatan untuk lebih mengungkapkan diri dan pasangan. Tantangannya adalah mengatasi sisi yang kurang baik dari diri kita.
- Tahap Pertunangan
Umumnya pada tahap ini, pasangan sudah mampu memprediksi “masalah potensial” yang mungkin terjadi dalam hubungan mereka, oleh karena itu komitmen atau kesepakatan bersama tentang langkah-langkah
Dampak Pacaran bagi Remaja
Prestasi Sekolah : pacaran bisa menyebabkan prestasi sekolah menjadi meningkat atau menurun.
Pergaulan Sosial : pacaran dapat mempengaruhi pergaulan sosial dengan teman sebaya ataupun lingkungan sosial kita bisa menjadi meluas atau menyempit
Hubungan dengan keluarga biasanya menjadi agak renggang, karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar daripada keluarga
Mengisi Waktu Luang : Cara mengisi waktu luang dapat lebih bervariasi atau malah terbatas
Keterkaitan Pacaran dengan Seks : Pacaran mendorong orang untuk merasa aman dan nyaman. Salah satu bentuknya dengan kedekatan dan keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan sayang, tetapi umumnya akan sulit membedakan antara rasa sayang dengan nafsu
Penuh Masalah sehingga berakibat Stress : Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga, karena adanya perbedaan karakter/sifat/latar belakang dan perbedaan keinginan/kebutuhan, sehingga pasti akan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan
Pacaran yang Sehat dan Bertanggung jawab
Pacaran yang sehat dan bertanggungjawab itu hubungan yang saling menghargai dan menjaga satu sama lain.
Tips gaya pacaran yang sehat:
- Saling Terbuka
Saling mengenal satu sama lain, saling mau berbagi pikiran dan perasaannya secara terbuka, jujur dan mau berterus terang dengan apa perasaan kita terhadap tingkah laku pacar, dengan syarat satu sama lain mau menerima kritik/teguran/umpan balik, menerima kenyataan dan mau berkompromi
- Menerima pasangan apa adanya
Hindari memaksakan sesuatu pada pasangan dalam hal apapun. Berusaha untuk menerima dia apa adanya tanpa keinginan untuk”mengubahnya” sesuai keinginan kita.
- Saling Menyesuaikan
Proses yang paling penting adalah menyesuaikan perbedaan-perbedaan yang ada diantara pasangan.
- Pacaran tidak berarti harus selalu bersama.
Adakalanya kamu dan dia membutuhkan ruang dan waktu untuk kehidupan masing-masing. Yang penting saling percaya.
- Tidak Melibatkan Aktivitas Seksual
Jauhi gaya pacaran yang “menjurus” ya. Bisa mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain karena bias dengan tujuan untuk menyalurkan dorongan seksual. Jangan pernah melakukan hubungan seksual sama pacar. Percayalah, semua rasa penasaran kalian akan terbayar saat pernikahan nanti. Jangan sampai menyesal hanya karena kesenangan yang tidak bisa diredam.
- Stop mengumbar kemesraan di media sosial
Tidak perlu memposting foto-foto mesra dengan pacar. Karena ketika kamu siap pamer jatuh cinta berarti kamu siap pamer patah hati juga.
So……sebagai remaja apakah kalian sudah siap untuk Berpacaran ? Yes or No ?
Boleh dijawab dalam hati guys…..
Yani Kumalawati (Guru BK ASB)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur