Happy Sunday ASB - 4 Mei 2025
Berita Lainnya - 04 May 2025
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia
(Yakobus 1:12, TB)
Pencobaan merupakan salah satu hal lumrah dalam kehidupan selain kelahiran dan kematian dan sering disamakan dengan ujian. Dalam Alkitab, pencobaan dan ujian dalam kehidupan memiliki makna yang berbeda. Ujian merupakan hal-hal yang harus dilalui untuk menguji dan menempa iman kita kepada Allah, oleh karena itu ujian yang dialami berasal dari Allah. Pencobaan, sebaliknya, merupakan hal-hal yang datang dengan maksud untuk mendorong manusia ke dalam dosa. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, pencobaan bisa berupa kegagalan dalam pekerjaan, konflik dalam keluarga, atau bahkan penyakit yang berkepanjangan.
Pencobaan bukanlah alat Allah untuk menggoda manusia untuk berbuat dosa, melainkan merupakan bagian dari pengalaman hidup yang dapat muncul sebagai hasil dari keinginan jahat dalam diri manusia atau situasi yang kompleks. Yakobus menulis dalam suratnya bahwa Allah ‘tidak mencobai siapapun’ (Yakobus 1:13), yang berarti bahwa Allah bukanlah sumber dari pencobaan yang dialami. Yakobus memakai istilah "pencobaan" (Yunani: peirasmos), yang bisa berarti ujian atau godaan. Ujian ini adalah kesempatan untuk membuktikan iman kita. Bukan berarti Allah sengaja menyakiti kita, tetapi Dia mengizinkan situasi sulit terjadi untuk menunjukkan kualitas iman yang sejati.
Yesus mengajarkan para muridNya untuk ‘berjaga-jaga dan berdoalah’ agar tidak jatuh ke dalam pencobaan (Matius 26:41). Selain itu, dalam doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus, salah satu bagian adalah permohonan untuk ‘janganlah membawa (kami) ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah (kami) dari yang jahat’ (Matius 6:13). Hal ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan, kita akan selalu rentan dalam bayang-bayang pencobaan yang dapat menarik kita dalam kungkungan dosa dan membutuhkan Allah agar tidak jatuh dalam pencobaan.
Sebagai contoh, dalam Perjanjian Lama, Ayub merupakan salah satu tokoh yang terkenal akan keteguhan imannya kepada Allah sepanjang pencobaan yang dialaminya. Ayub dikenal sebagai seseorang yang sangat kaya, namun akibat pencobaan yang diberikan oleh Iblis (atas sepengetahuan Allah) ia kehilangan hampir segalanya - harta, hamba, kambing-domba, anak-anak, hingga kesehatannya sendiri. ‘Hampir’ kehilangan, karena bahkan dalam pencobaan terberatnya sekalipun, Ayub tetap sabar, tidak pernah kehilangan imannya kepada Allah dan tidak pernah mencobai bahkan menghina Allah.
Kesabaran seringkali dipandang sebagai sesuatu yang pasif—menunggu dengan diam, tidak mengeluh, atau tidak bertindak saat segala sesuatu berjalan tidak sesuai harapan. Namun, Alkitab memberikan pengertian yang jauh lebih dalam tentang kesabaran, yaitu sebagai suatu ketekunan iman, ketahanan dalam penderitaan, dan kesetiaan dalam pencobaan. Yakobus 1:12 menyampaikan pesan yang penuh pengharapan sekaligus tantangan: hanya orang yang tahan uji yang akan menerima mahkota kehidupan—hidup kekal bersama Allah, kehormatan dari-Nya bagi mereka yang tetap setia. Ini adalah janji yang menguatkan orang percaya untuk tidak menyerah di tengah proses. Ini bukan hanya tentang menunggu, tetapi tentang bertahan dengan iman yang teguh sampai akhir.
Kita sedang berjalan dalam sebuah perjalanan panjang, dan kesabaran adalah bekal penting dalam perjalanan itu. Tidak semua hal akan mudah, tidak semua doa dijawab segera, dan tidak semua penderitaan akan berhenti cepat. Tapi, bagi mereka yang tetap sabar dan setia, Allah telah menjanjikan mahkota kehidupan. Ketika kita memilih untuk tidak menyerah pada keputusasaan, tidak menyalahkan Tuhan dalam penderitaan, dan terus mengandalkan Dia, kita sedang menunjukkan kasih yang sejati. Kesabaran bukan diam tanpa perasaan—itu adalah keputusan untuk percaya pada karakter Allah, bahkan ketika kita tidak memahami rencana-Nya.
Doa Penutup:
Ya Tuhan, ajar aku untuk sabar dalam segala pencobaan. Tolong aku untuk tetap mengasihi-Mu meski aku tidak selalu mengerti jalan-Mu. Kuatkan imanku agar aku bertahan sampai akhir dan menerima mahkota kehidupan yang Engkau janjikan. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
