Kebangkitan-Nya Memulihkan - Kebaktian ASB 27 April 2021
Berita Lainnya - 28 April 2021
Dengan sukacita dan syukur karena kasih dan kebaikan Tuhan setiap harinya, pagi ini sivitas SMAK PENABUR Summarecon Bekasi memulai kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan melaksanakan ibadah siswa yang dilayani oleh Pdt. Samuel Akihary dari GKI Samanhudi dan siswa/I kelas XI IPS 2. Tema ibadah siswa kali ini ialah Kebangkitan-Nya Memulihkan, dengan bahan bacaan dari Yohanes 20:9-18. Tema ini masih memiliki keterkaitan dengan rangkaian Paskah yang beberapa waktu lalu diperingati oleh umat Kristiani di seluruh dunia.
Dalam ibadah siswa kali ini, setiap peserta ibadah diingatkan kembali mengenai pentingnya pengorbanan Yesus di Kayu Salib bagi kehidupan manusia dan relasinya dengan Allah dan sesama. Secara khusus, melalui pembacaan Alkitab yakni Yohanes 20:9-18 ini, guru, karyawan, dan siswa/I kembali diingatkan tentang peristiwa kebangkitan Yesus yang disaksikan oleh Maria Magdalena, seorang perempuan yang mengikut Yesus setelah mengalami pengampunan dan pertobatan, yang kemudian mendorong Maria Magdalena untuk bersukacita memberitakan kabar kebangkitan Yesus kepada semua orang, terkhusus kepada para murid Yesus dan saudara-saudaranya.
Kisah kebangkitan Yesus memang selalu menjadi kisah yang dibicarakan atau diceritakan saat pelaksanaan ibadah Paskah setiap tahunnya, namun meskipun sering diberitakan tentang makna dari kebangkitan Yesus, tetap saja masih banyak umat Kristiani yang melupakan atau mengabaikan makna dari kebangkitan Yesus. Pdt. Samuel Akihari mengatakan bahwa kebangkitan Yesus memiliki makna yang besar. Kebangkitan-Nya menjadi titik tolak manusia atau dasar dan acuan kehidupan manusia. Kebangkitan Yesus memberi sesuatu hal baru dalam kehidupan manusia. Manusia yang awalnya penuh dengan ketakutan, kegetiran, kekecewaan, namun oleh karena kebangkitan Yesus, mereka menjadi orang-orang yang dipenuhi sukacita, kegembiraan, keyakinan dan semangat untuk tetap menjalani hidup dengan tugas dan tanggung jawab yang Allah berikan kepada manusia. Kebangkitan Yesus memberikan pemulihan dalam relasi manusia dengan sesama dan tentunya juga dengan Allah.
Relasi manusia yang telah dipulihkan oleh Yesus, mendorong setiap umat untuk menyadari tugas perutusan bagi setiap orang percaya. Maria Magdalena yang melihat dan percaya akan kebangkitan Yesus terdorong untuk menyampaikan berita sukacita dan pemulihan kepada semua orang di seluruh dunia. Demikian pula dengan setiap umat Kristiani yang sudah mengetahui dan mendengarkan karya kebangkitan Yesus yang memulihkan relasi manusia.
Dalam ibadah ini, Pdt. Samuel mengatakan bahwa ada tiga tahapan sebelum seorang mengalami perjumpaan dengan Tuhan, yakni:
- Tahu tentang Tuhan – knowing about God
Tahu tentang Tuhan bukan hanya bicara mengenai tahu identitas dari Tuhan, tetapi lebih dari itu. Tahu tentang Tuhan berarti tahu bahwa Tuhan rela mati untuk manusia dan tahu juga bahwa Tuhan menginginkan anak-anaknya untuk hidup dalam kasih dan setia kepada Tuhan. Tahu tentang Tuhan berarti mengetahui kesukaan dan kehendak Tuhan dalam kehidupan manusia. Untuk itu penting untuk mengisi kemampuan kognitif diri tentang Tuhan.
- Mengenal Tuhan – knowing God
Mengenal Tuhan berarti memiliki relasi yang lekat dan erat dengan Tuhan. Dalam hal ini penting untuk mencari tahu lebih dalam kehendak Tuhan dalam hidup umat Kristiani. Belajar mengikut perintah Tuhan supaya dapat menyenangkan hati Tuhan.
- Mengalami Tuhan – experiencing God.
Mengalami Tuhan berarti mengetahui dan menyadari bahwa pertemuan dengan Tuhan akan mengubahkan hidup manusia. Perubahan-perubahan itu mengarah pada sikap dan tindakan manusia kepada orang-orang sekitar. Pertanyaannya ialah “Apakah kita mau mengenal Tuhan, mengalami Tuhan, mendapat pemulihan relasi, dan melakukan perubahan hidup?
Pada titik perjumpaan dengan Yesus yang di dalamnya terdapat pengalaman terkoneksi dengan Yesus, pada titik itulah kita sedang mengalami proses pembaharuan diri. Pembaharuan diri ini menolong setiap kita, baik guru, karyawan, ataupun siswa/I untuk berdampak bagi orang-orang di sekitar kita. Pembaharuan diri menolong kita untuk tidak hanya fokus pada kebaikan diri tetapi juga pada kebaikan hidup orang lain, sehingga kita dapat bertanya, “apa yang dapat saya lakukan atau perbuat untuk orang lain?”
Selamat mengenal Sang Kristus yang telah mati di Kayu Salib, menebus hidup umat manusia, dan memulihkan relasi kita dengan Allah dan sesama. Kasih Allah memampukan kita dalam menjalani hidup ini dan menjadi berkat bagi sesama. (AU)
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
