MANUSIA dan ATOM
BERITA LAINNYA - 09 December 2020
MANUSIA DAN ATOM
(oleh : Desy Nicola Asturo)
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan memiliki keunikan serta karakter yang heterogen antara satu dengan yang lain merupakan komponen yang memiliki keterikatan dengan alam semesta tempat manusia itu sendiri berpijak, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Teori relasi (relation theory) mengaitkan hubungan antara dua atau lebih objek yang berbeda atau jauh berbeda. Manusia dan atom adalah salah satu pasangan unsur yang berbeda namun memiliki hubungan keterkaitan yang dapat dianalogikan. Perspektif relasi dari kedua unsur tersebut ialah atom dengan bagian atau partikel sub-atomik penyusunnya dan manusia dalam unsur nurani-nya.
Sejarah panjang mencatat perjalanan para ilmuwan dalam meneliti perkembangan atom mulai dari Demokritus (440 *BCE) yang menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tak dapat dibagi lagi sampai kepada teori yang menyatakan bahwa atom memiliki sub-partikel atomik yang terdiri dari proton (bermuatan positif), neutron (bermuatan netral) dan elektron (bermuatan negatif) dimana inti atom yang merupakan pusat massa (nukleus) dikelilingi awan elektron bermuatan negatif. yang dikemukakan oleh hasil eksperimen Ernest Rutherford di tahun 1911. Lebih lanjut, Bohr (1913) menyempurnakan teori atom yang menyatakan bahwa
(BCE : Before Common Era)
atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkular mengelilingi inti mirip dengan sistem tata surya, teori ini merupakan dasar teori dari mekanika kuantum. Elektron dalam tiap kulitnya dapat berpindah (eksitasi/ deeksitasi) dengan energi tertentu. Jika elektron berpindah ke tingkat energi lebih tinggi atau menuju kulit yang lebih luar (eksitasi) maka elektron menyerap energi, sebaliknya pemancaran energi terjadi ketika elektron berpindah menuju kulit yang lebih dekat dengan inti atom (deeksitasi ; menuju tingkat energi yang lebih rendah).
Lalu, apa hubungan analogi nya dengan manusia ?????? 
Inti (nukleus) atom memiliki sub-partikel yang bermuatan positif yang disebut proton, sedangkan manusia memiliki hati nurani sebagai inti dalam dirinya. Jika dianalogikan bahwa hati nurani manusia merupakan proton, maka hati setiap manusia memiliki muatan positif yang tidak dapat berpindah. Artinya, unsur positif akan selalu melekat pada diri manusia. Sedangkan electron (muatan negatif) melambangkan hal-hal yang kurang baik yang ada dalam diri manusia. Elektron tidak dapat dihilangkan sebagai salah satu unsur sub-partikel atom, sama halnya dengan manusia. Manusia tidak akan luput dari kesalahan atau hal-hal yang kurang baik, namun hal-hal yang cenderung negatif tersebut dapat menjauh dari inti diri manusia seiring manusia melakukan perbaikan dalam dirinya dan mengakui kesalahan sehingga serta-merta memperbesar energi dalam diri manusia seperti halnya atom yang menyerap energi untuk dapat berpindah menuju kulit yang lebih luar dan jauh dari inti. Namun, jika hal-hal kurang baik atau kesalahan manusia tidak diperbaiki, maka hal-hal negatif akan semakin dekat dengan diri manusia, energi manusia akan semakin melemah, selayaknya elektron yang jatuh ke orbit yang lebih dekat dengan inti atom sehingga elektron memancarkan energi.
Kita dapat merenungkan/ merefleksikan suatu pesan dari analogi singkat ini. Roma 12:2 mengatakan “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” bahwa pada hakikatnya, pondasi dalam diri manusia ialah hati nurani, hal yang murni positif yang akan selalu melekat dalam diri siapapun dan tidak terkecuali. Manusia pun mahluk ciptaan Tuhan yang istimewa dengan segala akal budi dan pengetahuan untuk mengetahui bahwa semua ciptaanNya dan setiap elemen di bumi saling terkait dan pada dasarnya baik adanya. Dalam perjalanan kehidupannya, manusia kadangkali jatuh dalam kesalahan yang tidak luput daripadanya . Tentunya manusia membutuhkan usaha atau energi yang besar dalam mengatasi hal-hal kurang baik untuk menjauh dalam dirinya. Energi ini dapat digambarkan melalui doa kepada Tuhan, restu pengampunan dari Nya, serta hal-hal kabajikan yang dapat kita lakukan untuk sesama manusia dan mahluk ciptaan Tuhan serta alam tempat manusia berpijak dalam rupa kasih karunia Allah.
- (1989). Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka. 418 pp.
- go.id. Model Atom Niels Bohr. Diakses pada 5 Desember 2020, dari http://www.batan.go.id/index.php/id/infonuklir/atom/model-atom/813-
- uny.ac.id. Inti Atom dan Penyusunnya. Diakses pada 5 Desember 2020, dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/2-inti-atom-dan- penyusunnya.pdf
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
