Hari Pendidikan Nasional, 02 Mei 2025, sebuah Refleksi Ki Hajar Dewantara..

BERITA LAINNYA - 02 May 2025

 

 

Hari ini SMAK Penabur Harapan Indah melakukan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025. Seperti yang sudah kita diketahui bersama, 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan yang diambil dari Hari Lahir Tokoh besar Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan yang di masa tuanya menghabiskan pemikiran dan pengabdiannya dalam bidang pendidikan. Beliau tercatat sebagai pendiri Sekolah Taman Siswa yang pada masanya merupakan sebuah etalase pendidikan modern bagi rakyat banyak kala itu di tengah supremasi dan dominasi sekolah-sekolah Belanda. Ki Hajar Dewantara juga merupakan Menteri Pendidikan pertama Republik Indonesia dalam Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. 

 

Berbicara mengenai Ki Hajar Dewantara sepertinya tidak akan pernah habis kekaguman kita. Beliau memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat dan lahir pada 2 Mei 1889 di Yogjakarta. Ia merupakan anak dari Gusti Pangeran Haryo (GPH) Sorjaningrat dan cucu Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati (KGPAA) Pakualam III. Pakualaman merupakan sebuah kadipaten di Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat. Sebagai seorang keturunan ningrat, Ia kemudian medapatkan previlige untuk mendapatkan pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS). Setelah tamat dari ELS, Ki Hajar Dewantara mendapat kesempatan mengenyam pendidikan di Sekolah Dokter Jawa di Jakarta atau School tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) namun tidak selesai. Setelah gagal di STOVIA, Soewardi Soerjaningrat memutuskan untuk menjadi jurnalis atau wartawan. Beberapa surat kabar dan majalah terkenal pernah menjadi tempatnya bernaung yaitu De Express, Kaoem Moeda, Midden Java, Oetoesan Hindia, Poesara, Sediotomo, dan Tjahaja Timoer.

 

Pada masa pergerakan nasional, bersama dengan Cipto Mangunkusumo dan Dowes Dekker, KI Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij, mereka kemudian dijuluki Tiga Serangkai. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai penulis yang kritis kepada pemerintah Hindia Belanda. Pada suatu masa dia menulis artikel pedas berjudul "Als ik een Nederlander was" (Andaikan Aku Seorang Belanda), untuk mengkritik rencana perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Spanyol dengan cara memungut dananya dari rakyat Indonesia yang mereka jajah. Tulisan ini bernada pedas dan tajam yang membuat pemerintah Belanda sakit hati.  Ki Hajar Dewantara bersama anggota 3 serangkai lainnya akhirnya dibuang ke Belanda. 

 

 

Sepulangnya dari pembuangan, Ki Hajar Dewantara memutuskan untuk berjuang di jalur pendidikan. Dia kemudian mendirikan Taman Siswa, sekolah untuk rakyat biasa dan melarat. Semboyan yang terkenal dari Ki Hajar Dewantara yang sampai hari ini masih juga menjadi semboyan pendidikan Indonesia adalah : 

  1. Ing Ngarso Sung Tulodo   : Di depan menjadi contoh
  2. Ing Madyo Mangun Karso : Di tengah membangun semangat
  3. Tut Wuri Handayani          : Dari belakang memberikan dorongan

 

Pemikiran ini menjadi sebuah pedoman dalam garis besar pendidikan Indonesia. Ketiganya dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan sebuah gerakan menuju perubahan lewat teladan, semangat dan motivasi. Ki Hajar Dewantara juga dikenal dengan pemikirannya yang mengatakan bahwa setiap anak terlahir dengan kekuatan dan potensi dirinya masing-masing. Pendidikan seharusnya menuntun anak ke masa depan yang sesuai dengan kemampuan dirinya, bukan dipaksakan. Pemikiran ini yang kemudian diadopsi menjadi unsur utama dari Kurikulum Merdeka, kurikulum yang memerdekakan bukan mengekang perkembangan belajar dan mengajar di sekolah. 

 

Hari ini masalah pendidikan Indonesia masih sama. Belum meratanya kualitas pendidikan di seluruh pelosok negeri. Gaji guru yang masih sangat jauh dari kata merata dan adil juga menjadi masalah tambahan. Kita masih sering mendengar nasib guru-guru honorer yang digaji Rp. 250.000 per bulannya, sebuah kenyataan pahit di tengah usia negara yang semakin menua. Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu majunya pendidikan Indonesia? Banyak sekali. Saat ini tantangan bangsa semakin kompleks, perkembangan teknologi yang masif, bonus demografi, ekonomi global yang tidak menentu menjadi persoalan yang harus dipecahkan oleh orang-orang terdidik, kita semuanya.

Mari bersatu padu bergandengtangan membuat perubahan-perubahan kecil dari diri kita sendiri. Belajar yang rajin, olahraga yang cukup, asah skill lewat berbagai macam kegiatan yang positif dan bermanfaat pastikan ke depan kita bisa membawa negeri ini ke arah yang lebih baik.

Selamat Hari Pendidikan, Indonesia..

 

 

Sumber : 

1.https://klasika.kompas.id/baca/sejarah-ki-hadjar-dewantara-bapak-pendidikan-nasional/ 

2.https://www.rri.co.id/palangkaraya/lain-lain/991352/mengenal-ki-hajar-dewantara-tokoh-pendidikan-dan-jurnalis 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 28 September 2021
Character Corner: DOA
BERITA LAINNYA - 10 September 2021
Hari Olahraga Nasional
Hari Olahraga Nasional
BERITA LAINNYA - 29 September 2021
Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5...
Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5...
BERITA LAINNYA - 30 September 2021
Ruang Siswa: Salah Satu Ilmuwan Penemu Sel Bahan ...
Ruang Siswa: Salah Satu Ilmuwan Penemu Sel Bahan ...
BERITA LAINNYA - 30 September 2021
LETS TALK ABOUT FREEDOM
LETS TALK ABOUT FREEDOM
BERITA LAINNYA - 06 December 2022
Hari Menanam Pohon Indonesia
BERITA LAINNYA - 11 December 2022
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAKHI perio...
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAKHI perio...
BERITA LAINNYA - 13 December 2022
WEEKEND YANG PRODUKTIF
WEEKEND YANG PRODUKTIF
BERITA LAINNYA - 16 December 2022
PERKAJU ( Perkemahan Kamis - Jumat)
PERKAJU ( Perkemahan Kamis - Jumat)
BERITA LAINNYA - 17 December 2022
Gathering With Parents - Desember 2022
Gathering With Parents
BERITA LAINNYA - 01 February 2024
Akhir atau akhirat, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 02 February 2024
Cuma Cari Pewaris Wasiat Kok Malah?... sebuah RES...
Cuma Cari Pewaris Wasiat Kok Malah?... sebuah RES...
BERITA LAINNYA - 03 February 2024
Dikta & Hukum, sebuah RESENSI
Dikta & Hukum, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 04 February 2024
Sepotong Kayu Diberi Nyawa, Pinochio sebuah RESEN...
Sepotong Kayu Diberi Nyawa, Pinochio sebuah RESEN...
BERITA LAINNYA - 05 February 2024
Jatuh Cinta Pada Bad Boy, sebuah RESENSI
Jatuh Cinta Pada Bad Boy, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 28 October 2024
Tuhan Selalu Ada
BERITA LAINNYA - 29 October 2024
Yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin Dalam Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 30 October 2024
Berpasrah Dalam Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 31 October 2024
Perlindungan Tuhan Itu Sempurna
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 14 July 2024
Ibadah Bersama Guru dan Karyawan Awal Tahun Pelaj...
Ibadah Bersama Guru dan Karyawan Awal Tahun Pelaj...
BERITA LAINNYA - 13 January 2025
Awal dari Akhir Reich (1941-1945)
BERITA LAINNYA - 16 January 2025
DAMPAK SOSIAL PERANG DUNIA II
Artikel
BERITA LAINNYA - 20 January 2025
DAMPAK SOSIAL KERUSUHAN 98
Artikel
BERITA LAINNYA - 23 January 2025
Tragedi Nuklir Chernobyl
Artikel
BERITA LAINNYA - 27 January 2025
Perbandingan Antara Pandemi “Spanish Flu” dengan ...
Artikel

Choose Your School

GO