“TUESDAYS WITH MORRIE” AN OLD MAN, A YOUNG MAN, AND LIFE’S GREATEST LESSON

BERITA LAINNYA - 27 April 2025

Membaca bukan hanya sekedar aktivitas mengisi waktu luang, tetapi juga perjalanan batin yang bermakna. Namun, tak jarang niat membaca muncul dan hilang dalam sekejap, membuat kita tersesat di antara tumpukan judul yang tak kunjung dipilih. Di tengah kebingungan itu, tidak menutup kemungkinan bahwa yang sebenarnya kita cari bukan hanya sekedar buku, melainkan pengalaman membaca yang mampu menyentuh hati, membuka ruang rasa yang selama ini tersembunyi, dan menuntun kita pada kisah yang terus bergema dalam ingatan. Melalui resensi ini, kita akan menelusuri kisah nyata penuh makna yang tertuang dalam sebuah memoar berjudul Tuesdays with Morrie”. 

 Tuesdays with Morrie merupakan sebuah memoar yang dikemas dengan hangat dalam sebuah buku novel bernuansa filosofis, yang juga dapat disebut sebagai biografi. Mengejutkannya, karya Mitch Albom ini awalnya hampir tak pernah terbit, karena buku ini ditulis bukan demi ketenaran, melainkan sebuah bentuk penghormatan dan dukungan terakhir bagi sosok yang sangat ia hormati, Morrie Schwartz. Naskah dari buku ini juga awalnya ditolak oleh penerbit besar. Namun, setelah terbit, buku ini menjadi best seller global, diterjemahkan ke puluhan bahasa, dan bertahan lama di daftar buku terlaris New York Times. Tuesdays with Morrie adalah bacaan ringan berjumlah 192 halaman yang mencangkup pandangan penuh kebijaksanaan dan menawarkan banyak pelajaran hidup yang sungguh-sungguh bermakna.

Memoar indah ini mengisahkan pertemuan kembali antara Mitch Albom, seorang jurnalis yang tenggelam dalam kesibukan hidup, dengan Morrie Schwartz, sosok yang pernah membimbingnya di bangku kuliah. Tanpa terduga, ikatan yang sempat memudar perlahan terjalin kembali setelah Mitch secara tak sengaja melihat gurunya muncul di layar televisi. Ia pun memutuskan untuk mengunjungi Morrie Schwartz, yang kini tengah berjuang melawan penyakit ALS. Kunjungan itu berubah menjadi pertemuan rutin setiap hari Selasa, sebuah hari dimana percakapan demi percakapan menyusun perjalanan penuh makna bagi keduanya. Dimulai dari sebuah reuni sederhana, lalu tumbuh menjadi serangkaian pertemuan yang sangat berarti, hingga akhirnya mengantarkan pada perpisahan yang begitu mengharukan. 

PENILAIAN 

Kelebihan 

Dalam Tuesdays with Morrie, Mitch Albom menyampaikan kisahnya bersama Profesor Morrie Schwartz dengan bahasa yang sangat sederhana, tetapi setiap kata yang terucap mengandung makna yang dalam. Buku ini tidak memerlukan kosakata yang rumit atau gaya penulisan yang berlebihan. Justru, keindahan dari memoar ini terletak pada sudut pandang Morrie dan bagaimana Mitch mengemasnya dalam kosakata yang tidak kompleks, tapi tetap meninggalkan jejak di ingatan pembacanya. Kesederhanaan dalam bahasa yang digunakan justru menjadikan setiap pesan yang hadir terasa lebih nyata dan menyentuh. Melalui percakapan sehari-hari yang tampak biasa, pembaca seolah diajak menyelami lautan renungan tentang hidup, menyusuri pertanyaan-pertanyaan yang seringkali terabaikan, seperti "Apa yang benar-benar penting dalam hidup?" 

Di balik kesederhanaan bahasanya, memoar ini tak segan untuk membagikan pesan-pesan tentang nilai kehidupan yang sangat berharga. Morrie, yang berjuang melawan penyakit ALS, memberikan pandangannya terhadap hidup dengan sentuhan yang akrab, hangat, dan penuh kasih sayang. Berikut adalah beberapa kutipan yang mengalun lembut dari Tuesdays With Morrie:

Halaman 18, “Terimalah apa yang mampu kamu lakukan dan apa yang tidak mampu kamu lakukan. Terimalah masa lalu sebagai masa lalu, tanpa menyangkal atau mengabaikannya. Belajarlah memaafkan dirimu sendiri dan juga memaafkan orang lain. Jangan pernah berpikir bahwa sudah terlambat untuk terlibat.” 

Halaman 52, “Hal terpenting dalam hidup adalah belajar untuk memberi cinta, dan juga menerima cinta.” 

Halaman 174, “Kematian mengakhiri kehidupan, bukan hubungan.” 

Memang, Tuesdays With Morrie merupakan sebuah memoar yang tentunya akan diakhiri dengan kematian. Namun, buku ini bukan hanya sekedar kisah tentang akhir hidup, Tuesdays with Morrie juga membantu kita untuk memaknai arti dari hidup itu sendiri. 

Kekurangan 

Salah satu kekurangan dari Tuesdays With Morrie terletak pada gaya penulisannya yang terlalu lugas dan minim ornamen bahasa. Kalimat-kalimat yang disusun secara terang-terangan memang memudahkan pemahaman, tetapi di sisi lain mengikis elemen kejutan atau keindahan naratif yang bisa membuat pembaca tenggelam lebih dalam. Banyaknya nasihat yang disampaikan secara blak-blakan, tanpa balutan majas atau

permainan diksi, justru menciptakan kesan menggurui. Alih-alih merasa tersentuh secara emosional, tidak menutup kemungkinan bahwa pesan-pesan yang ada di dalam buku ini terkadang justru menyentak seperti ceramah, bukan menciptakan kedekatan emosional antara pembaca dan narasi, melainkan tembok yang menjulang tinggi. 

Alur cerita yang linear dan berujung pada kematian Morrie, yang sejak awal sudah diketahui pembaca—membuat perjalanan cerita terasa datar dan mudah ditebak. Tidak adanya elemen kejutan atau perkembangan cerita yang signifikan menyebabkan fokus pembaca mudah teralihkan pada nasib akhir Morrie semata. Padahal, nilai-nilai dan pesan kehidupan yang tersebar di sepanjang dialog mereka justru menjadi esensi sejati dari buku ini. Namun karena akhir cerita begitu jelas sejak awal, daya tarik terhadap proses dan isi pembicaraan itu sendiri bisa berkurang, membuat pembaca tidak lagi tertarik menyelami kedalaman pesan yang ingin disampaikan. 

KESIMPULAN 

Tuesdays with Morrie adalah sebuah memoar yang lembut dan sangat menyentuh, dimana Mitch Albom dengan sangat baik berhasil mengemas banyak sekali pelajaran hidup dari Morrie Schwartz. Meski gaya penulisannya terkesan lugas dan alurnya mudah ditebak, kekuatan kisah ini terletak pada ketulusan dan kejujuran yang dituangkan dalam setiap halaman. Dibingkai dengan bahasa yang ringan dan apa adanya, Tuesdays with Morrie berhasil menyentuh relung hati yang paling dalam, mengajak pembacanya untuk merenungi kembali arti hidup yang sebenarnya, dan memberikan perspektif baru tentang hal-hal yang paling penting dalam hidup. 

Memoar ini adalah salah satu bacaan ringan yang paling menyentuh dan membekas bagi saya. Kisahnya sederhana, tapi dipenuhi oleh kehangatan dan pelajaran hidup yang nyata. Setiap percakapan antara Mitch dan Morrie terasa begitu akrab dan tulus. Buku ini berhasil membuka perspektif baru bagi kehidupan yang sedang saya jalani sekarang. Jika ada satu buku yang paling ingin saya rekomendasikan kepada siapapun, maka Tuesdays with Morrie adalah jawabannya. Kalimat itu mungkin sederhana, tapi Tuesdays With Morrie sungguh menempati sudut yang sangat istimewa di hati saya. Bukan hanya sekedar buku, tapi pengalaman membaca yang akan abadi dalam benak saya dan pelajaran hidup yang akan selalu saya bawa.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 17 June 2021
SISWA SMA KRISTEN PENABUR HARAPAN INDAH YANG DITE...
BERITA LAINNYA - 19 June 2021
KSN KOTA BEKASI - Selamat untuk siswa/i SMAK PENA...
SMAK PENABUR Harapan Indah, KSN Kota Bekasi, Biol...
BERITA LAINNYA - 04 August 2021
THE TREMENDOUS EFFECT OF A MISCONCEPTION
THE TREMENDOUS EFFECT OF A MISCONCEPTION
BERITA LAINNYA - 19 July 2021
MENGENAL KARAKTERISTIK GENERASI Z DALAM KONSELING
MENGENALI KARAKTERISTIK GENERASI Z DALAM KONSELING
BERITA LAINNYA - 04 August 2021
Pentingnya ASI untuk Bayi
Pentingnya ASI untuk Bayi
BERITA LAINNYA - 15 September 2022
Iki Palek, Tradisi Potong Jari dari Papua
BERITA LAINNYA - 16 September 2022
Debus Banten, Tradisi Ekstrim yang Mengerikan
Debus Banten, Tradisi Ekstrim yang Mengerikan
BERITA LAINNYA - 23 September 2022
Hadiah Terbaik
Hadiah Terbaik
BERITA LAINNYA - 29 September 2022
Hari Rabies Sedunia
Hari Rabies Sedunia
BERITA LAINNYA - 28 September 2022
Kucing Hitam dan Kucing Putih
Kucing Hitam dan Kucing Putih
BERITA LAINNYA - 06 January 2024
Peran Indonesia dalam Perdamaian Konflik Israel -...
BERITA LAINNYA - 07 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian dalam kasu...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian dalam kasu...
BERITA LAINNYA - 09 January 2024
Konflik Rohingya di Myanmar dan Peran Indonesia d...
Konflik Rohingya di Myanmar dan Peran Indonesia d...
BERITA LAINNYA - 10 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian di Laut Ci...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian di Laut Ci...
BERITA LAINNYA - 11 January 2024
Pembersihan Indonesia dalam Rangka Memperingati 1...
Pembersihan Indonesia dalam Rangka Memperingati 1...
BERITA LAINNYA - 19 July 2024
UPAYA KONSERVASI KEPUNAHAN KOMODO
BERITA LAINNYA - 26 July 2024
RITUAL TIWAH
Artikel
BERITA LAINNYA - 12 July 2024
BURUNG MALEO, FAUNA KHAS SULAWESI YANG TERANCAM P...
ARTIKEL
BERITA LAINNYA - 26 July 2024
“The spirit is willing but the flesh is weak”
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 27 July 2024
Mengasihi Tuhan Tanpa Neko-neko
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 09 January 2025
PERTOBATAN
BERITA LAINNYA - 10 January 2025
TANPA SANDIWARA
ARTIKEL
BERITA LAINNYA - 11 January 2025
Tuhan Berkuasa
ARTIKEL
BERITA LAINNYA - 25 January 2025
Tsunami dan Rintihan
Tsunami dan Rintihan
BERITA LAINNYA - 26 January 2025
Masuknya Budaya Korea ke Indonesia
Masuknya Budaya Korea ke Indonesia

Choose Your School

GO