Pengaruh Busana Feminin terhadap Tingkat Kerentanan Pelecehan Seksual di Ruang Publik

BERITA LAINNYA - 27 February 2025

Feminin memiliki arti seperti “menyerupai” wanita, bersifat kewanitaan. Feminisme melekat dengan busana yang tidak memiliki masukulinitas. Feminin kerap kali memiliki relasi dan keterkaitan yang erat dengan pelecehan seksual yang dapat terjadi di ruang publik. Pelecehan seksual sendiri berarti pelanggaran batasan seksual orang lain atau norma perilaku sosial. Kerentanan pelecehan seksual yang dapat terjadi di ruang publik sangatlah tinggi, sehingga dapat dikatakan sebagai salah satu permasalahan sosial yang tak kunjung usai menjadi perhatian global.

Banyak perdebatan yang muncul dari berbagai kalangan mengenai peran busana dalam memengaruhi tingkat kerentanan kasus pelecehan seksual. Pada nyatanya, tidak jarang terjadi kasus pelecehan seksual yang diakibatkan oleh presepsi dan pola pikir yang masih mengaitkan pelecehan seksual dengan busana feminin yang dipakai perempuan. Pelecehan tersebut sering dijumpai di transportasi-transportasi umum seperti KRL, bus, angkot, dan lainnya. 3539 dari 4236 responden perempuan mengatakan mereka pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik, dan sebanyak 23% terjadi di transportasi umum. Salah satu kasus nyatanya terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dialami oleh korban berinisial BG di KRL.

Busana yang dianggap “feminin” sering dijadikan alasan untuk menyalahkan korban, seolah-olah perilaku yang melecehkan tersebut disebabkan oleh pilihan busana “feminin”. Padahal, perilaku baik dan buruk yang dilakukan tiap individu, terutama dalam konteks yang berkaitan erat dengan pelecehan, memiliki dasar dari penguasaan diri, kontrol, dan pola pikir.

Mengangkat topik “Pengaruh Busana Feminin terhadap Tingkat Kerentanan Pelecehan Seksual di Ruang Publik”, menjadi salah satu bagian penting untuk menyoroti stereotip yang sudah lama ada dalam kehidupan bermasyarakat. Stereotip tersebut dapat berupa prasangka dan presepsi pribadi, yang terkadang juga sering dijadikan alasan dibalik perilaku diskriminatif.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adalah bahwa busana feminin tidak secara langsung berpengaruh terhadap tingkat kerentanan seseorang terhadap pelecehan seksual di ruang publik. Busana feminin sering kali dijadikan alasan oleh pelaku melakukan pelecehan seksual, padahal tindakan tersebut sepenuhnya bergantung pada perilaku pelaku itu sendiri, yang seharusnya dapat mengendalikan diri dan memperbaiki pola pikirnya.

Pelecehan seksual merupakan pelanggaran batasan seksual dari orang lain. Kejadian tersebut sering dijumpai di transportasi umum, dan banyak korban yang memilih untuk diam dan takut untuk membuka suara akibat adanya faktor sosial dan budaya di antara masyarakat yang ketat. Stereotip yang muncul oleh faktor tersebut yaitu victim blaming, di mana masyarakat cenderung menyalahkan korban dibandingkan menyoroti kesalahan pelaku. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap korban sangat berbeda dan tidak adil.

Banyaknya kejadian pelecehan seksual terhadap perempuan tanpa memandang jenis busana korban, seperti pakaian tertutup, membuktikan busana korban tidak memiliki dasar yang kuat. Pelecehan dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari pakaian yang mereka pakai. Selain itu, pendidikan mengenai seksualitas sangat dibutuhkan untuk menyadarkan masyarakat, termasuk pelaku, terhadap pentingnya menghormati hak orang lain dalam memilih busana agar dapat menghilangkan label hubungan antara pelecehan seksual dengan busana perempuan.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 10 November 2021
TIM ARM2N SMAK AHI: Serap Ilmu, Serap Juara Appre...
BERITA LAINNYA - 12 November 2021
Memaknai Arti Perjuangan Dahulu dan Sekarang bagi...
Memaknai Arti Perjuangan Dahulu dan Sekarang bagi...
BERITA LAINNYA - 12 November 2021
Jujur Gak Bikin Hancur, Kok!
Jujur Gak Bikin Hancur, Kok!
BERITA LAINNYA - 13 November 2021
Hari Kesehatan Nasional
Hari Kesehatan Nasional
BERITA LAINNYA - 13 November 2021
Be a Good Self-Controller
Be a Good Self-Controller
BERITA LAINNYA - 05 September 2023
Sejarah Kota Yogyakarta: Kota Hamengkubuwono...
BERITA LAINNYA - 06 September 2023
Hitam Putih hingga Warna: "Film-Film yang Menguba...
Hitam Putih hingga Warna: "Film-Film yang Menguba...
BERITA LAINNYA - 08 September 2023
WORLD INVASION OF INTERNET
WORLD INVASION OF INTERNET
BERITA LAINNYA - 09 September 2023
Abad Pertengahan dan Marie Antoinette: Bagaimana ...
Abad Pertengahan dan Marie Antoinette: Bagaimana ...
BERITA LAINNYA - 10 September 2023
HOAX : Ketika Kepalsuan Dianggap Kebenaran
HOAX : Ketika Kepalsuan Dianggap Kebenaran
BERITA LAINNYA - 12 April 2024
LASKAR PELANGI, mimpi anak kampung Belitong...
BERITA LAINNYA - 13 April 2024
Lutung Kasarung dan Purbasari (The Untold Story)
Lutung Kasarung dan Purbasari (The Untold Story)
BERITA LAINNYA - 14 April 2024
Resensi Buku Malin Kundang
Resensi Buku Malin Kundang
BERITA LAINNYA - 15 April 2024
METAMORFOSIS
METAMORFOSIS
BERITA LAINNYA - 16 April 2024
Midnight for Charlie Bone
Midnight for Charlie Bone  
BERITA LAINNYA - 19 October 2024
Teman Adalah Saudara
BERITA LAINNYA - 20 October 2024
Tuhan Maha Pendengar
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 21 October 2024
Tuhan Menuntun Pilihan Hidupku
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 22 October 2024
Tuhan Adalah Gembala Yang Baik
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 23 October 2024
Manusia Merancang, Tuhanlah Yang Memutuskan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 21 February 2025
Pengaruh Influencer Media Sosial terhadap Gaya Hi...
BERITA LAINNYA - 25 February 2025
Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Biologi Mela...
Artikel
BERITA LAINNYA - 28 February 2025
Pengaruh Polusi Udara terhadap Peningkatan Suhu d...
Artikel
BERITA LAINNYA - 27 February 2025
Pengaruh Busana Feminin terhadap Tingkat Kerentan...
Pengaruh Busana Feminin terhadap Tingkat Kerentan...
BERITA LAINNYA - 26 February 2025
TINJAUAN PENGARUH FEAR OF MISSING OUT (FOMO) TERH...
TINJAUAN PENGARUH FEAR OF MISSING OUT (FOMO) TERH...

Choose Your School

GO